Pasar Tunggu Data Ritel Amerika, Emas Relatif Stabil
Tuesday, July 16, 2019       15:06 WIB

Ipotnews - Harga emas relatif stabil, Selasa, karena investor menunggu data penjualan ritel Amerika yang dapat berfungsi sebagai indikator kekuatan ekonomi terbesar dunia itu di tengah berlarutnya kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global.
Harga emas di pasar spot naik tipis 0,1 persen menjadi USD1.415,19 per ounce pada pukul 12.21 WIB, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Selasa (16/7). Emas berjangka Amerika Serikat menguat 0,2 persen menjadi USD1.416,60 per ounce.
"Hari ini kita agak dinetralkan karena kita menuju (rilis data) penjualan ritel malam ini. Investor memposisikan menyadari bahwa mungkin ada reaksi spontan lebih rendah lagi jika angka penjualan ritel ternyata cukup kuat," kata Stephen Innes, Managing Partner Vanguard Markets.
Namun, "Saya tidak berpikir itu (data penjualan ritel) akan membuat perbedaan besar dalam skema keseluruhan sejauh narasi The Fed berjalan," kata Innes.
Data AS, yang akan dirilis hari ini, diperkirakan menyiratkan penjualan ritel naik tipis 0,1 persen sepanjang periode Juni, menurut estimasi rata-rata sejumlah ekonom yang disurvei oleh  Reuters .
Sementara itu, indeks dolar relatif tidak berubah terhadap sekeranjang enam mata uang utama karena prospek penurunan suku bunga oleh The Fed akhir bulan ini membuat  greenback  tetap defensif.
Pasar memperhitungkan pemotongan 25 basis poin oleh The Fed pada pertemuan akhir bulan ini.
Emas menembus USD1.438,63 untuk pertama kalinya dalam enam tahun pada bulan lalu, didukung oleh ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral utama dan kekhawatiran tentang ekonomi global.
Menjelang rilis angka penjualan ritel AS, tanda-tanda situasi ekonomi yang membaik di Amerika Serikat di belakang data pekerjaan yang kuat mendorong kenaikan kurva imbal hasil US Treasury, dipimpin kenaikan  yield  bertenor lebih lama yang lebih tinggi.
"Kami relatif netral pada emas di tahap ini, karena kami tidak melihat banyak pergerakan di pasar lain yang berpotensi memengaruhinya, yaitu, arah yang jelas untuk dolar dan imbal hasil US Treasury," kata analis INTL FCStone, Edward Meir.
Di bidang perdagangan, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan dia dan Perwakilan Dagang Robert Lighthizer akan berbicara dengan rekan-rekan mereka di China melalui telepon lagi pekan ini sebagai bagian dari perundingan perdagangan yang baru dilanjutkan.
Di antara logam mulia lainnya, perak turun 0,2 persen menjadi USD15,35 per ounce dan palladium melemah 0,3 persen menjadi USD1.562,99 per ounce. Platinum naik 0,2 persen menjadi USD841,21 per ounce, melayang di dekat level tertinggi dua bulan, yakni USD846,53 per ounce, yang dicapai pada sesi sebelumnya. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM