Pasar Pantau Potensi Kesepakatan Stimulus Amerika, Tembaga Terangkat
Tuesday, August 11, 2020       13:26 WIB

Ipotnews - Harga tembaga menguat, Selasa siang, karena investor bergerak antara harapan atas RUU stimulus Amerika Serikat dan risiko dari meningkatnya ketegangan antara Washington dan Beijing.
Kontrak tembaga September yang paling aktif diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange naik 0,8% menjadi 50.710 yuan (USD7.296,82) per ton.
Sementara, harga tembaga untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange meningkat 1,4% menjadi USD6.396,50 per ton pada pukul 12.58 WIB, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Singapura, Selasa (11/8).
Pemimpin Kongres AS dan pejabat pemerintahan Presiden Donald Trump, Senin, mengatakan mereka siap untuk melanjutkan negosiasi tentang kesepakatan bantuan virus korona setelah perundingan berantakan, Jumat, tanpa kesepakatan.
Namun, penguatan harga tembaga agak tersendat karena meningkatnya ketegangan AS-China dan apresiasi dolar membuat logam yang dihargakan dalam  greenback  itu lebih mahal bagi pengguna mata uang lainnya.
"Tembaga baru saja mengambil arah dari pergerakan mata uang pada saat ini karena kekhawatiran pasokan mulai mereda dan permintaan China lebih rendah dengan arbitrase ditutup," kata Anna Stablum, pialang komoditas di Marex Spectron.
"Investor menunggu kesepakatan stimulus baru di Amerika Serikat dan ingin melihat bagaimana hubungan AS-China berkembang."
Penjualan mobil di China sepanjang Juli melonjak 16,4% dari tahun sebelumnya, peningkatan bulan keempat berturut-turut ketika pasar kendaraan terbesar di dunia itu jatuh dari posisi terendah yang terjadi selama penguncian virus korona di negara tersebut.
Teck Kanada mengatakan akan memulai kembali pekerjaan pada proyek tembaga fase 2 Quebrada Blanca di Cile, setelah menutupnya pada Maret karena wabah virus korona.
Logam dasar lainnya di kompleks LME pada pukul 13.05 WIB, aluminium menguat 0,85% menjadi USD1.786 per ton, timbal naik 0,3% menjadi USD1.904,50 per ton, seng melemah 0,29% menjadi USD2.397 per ton dan timah berkurang 0,31% menjadi USD17.716 per ton. Di bursa berjangka Shanghai, aluminium turun 0,8% menjadi 14.330 yuan per ton dan timbal menyusut 0,5% menjadi 16.220 yuan per ton. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM