Ipotnews - ETF berbasis saham infrastruktur menjadi satu-satunya yang bertahan di zona hijau dari 21 ETF saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), saat pasar saham tertekan moderat dengan menurunan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) 0,16%.
Pada perdagangan hari ini, Rabu (26/6), IHSG berakhir di zona merah dipicu oleh melemahnya indeks bursa global seiring dengan berkurangnya harapan investor terkait potensi tidak diturunkannya suku bunga acuan oleh The Fed pada bulan Juli mendatang setelah adanya pernyataan dari Gubernur The Fed Jerome Powell yang akan mengambil langkah 'wait and see' di tengah ketidakpastian ekonomi global. Lalu, tertekannnya nilai tukar rupiah serta turunnya beberapa harga komoditas seperti CPO dan timah juga menambah katalis negatif bagi indeks.
IHSG terkoreksi 9 poin (-0,16%) di level 6.310. Sektor perkebunan dan aneka industri yang masing-masing berkurang 18 poin (-1,24%) dan 13 poin (-1,05%) menjadi sektor yang menekan pergerakan indeks hari ini. Sementara itu nilai tukar rupiah diperdagangkan melemah 52 poin (-0,37%) di level Rp14.177. Investor asing mencatatkan pembelian bersih (foreign net buy) sebesar Rp268 miliar di pasar reguler.
(ETF berbasis saham-saham indeks acuan SMInfra18) berhasil mencatatkan penutupan nilai aktiva bersih (NAV) positif pada level Rp363 (+0,50%) mimicking dengan kenaikan indeks acuannya SMInfra18 (+0,39%) sehubungan dengan pengelolaan investasi secara pasif dan full replication terhadap saham-saham portofolio indeks acuan SMInfra18 yang dilakukan oleh Manajer Investasi (Indo Premier Investment). ETF ini juga menjadi satu-satunya yang berakhir di zona hijau.
Sementara itu (ETF berbasis saham-saham financial-related) membukukan penurunan NAV terbatas ditutup pada level Rp718 (-0,58%) dipicu oleh turunnya harga 11 saham dengan bobot investasi 64,36% dari total 17 saham berkapitalisasi besar dan multi sektor diantaranya 9 saham emiten perbankan yang ditentukan oleh Manajer Investasi (Indo Premier Investment Management) masuk kategori financial-related menjadi saham-saham portfolio dengan pengelolaan investasi aktif.
Berikut data NAV 21 ETF pada sore ini:
Jakarta Composite Index (JCI)
IPIM SMInfra 18 Pasif ()
IPIM Pefindo I-Grade Pasif ()
Pinnacle Indonesia ESG Aktif ()
Pinnacle FTSE Indonesia Pasif ()
DIM Indonesia Top 40 Aktif ()
MNC 36 Likuid Aktif ( XMTS )
Batavia-AM Smart Liquid Aktif ()
Pinnacle Indonesia Large-Cap Aktif ( XPLC )
Pinnacle Enhanced Liquid Aktif ()
BNI-AM Nusantara ETF MSCI Indonesia Pasif ()
| Pinnacle Index IDX30 Pasif ( XPID )
IPIM SRI-KEHATI Pasif ()
IPIM Index LQ45 Pasif (R-LQ45x)
IPIM Indo Consumer Aktif ()
IPIM Index IDX30 Pasif ()
Pinnacle Core High Dividend Aktif ()
IPIM Indonesia State-Owned Companies Aktif ()
IPIM High Dividend 20 Pasif ()
Pinnacle Enhanced Sharia Aktif ( XPES )
IPIM Jakarta Islamic Index Pasif ()
IPIM Indonesia Finance Aktif ()
|
Sumber: ETF Desk Indo Premier Sekuritas
Sumber : admin
powered by: IPOTNEWS.COM