Pelemahan Data Ekonomi USA Akhiri Rally Greenback
Saturday, March 30, 2019       10:12 WIB

Ipotnews - Indeks dolar AS bergerak flat pada akhir perdagangan pekan ini. Hal ini terjadi karena selera investor terhadap mata uang safe haven tertekan. Ini pun terjadi setelah data inflasi AS lebih rendah dari perkiraan, menambah keraguan bahwa ekonomi AS kehilangan momentum.
Dengan banyaknya mata uang yang bertahan, dolar AS pada pekan ini telah melewati penurunan yield US Treasury ke pelemahan terendah 15 bulan. Tetapi dolar AS ditarik lebih rendah pada Jumat pagi oleh pelemahan data ekonomi AS dan risiko global.
Data belanja konsumen AS rebound namun lebih rendah dari ekspektasi di tengah terhentinya tekanan harga mengacu kepada ukuran Personal Consumption Expenditure Index (PCE) yang mana menjadi preferensi inflasi the Fed.
Dengan pertumbuhan yang melambat dan inflasi yang rendah, data yang dirilis Jumat tersebut mendorong the Fed mengakhir kebijakan moneter ketat dalam 3 tahun terakhir.
"Ini adalah data yang lemah," kata Greg Anderson, Analis BMO Capital Market, mengacu kepada ukuran inflasi berdasarkan PCE. Itu adalah sebuah bantuan yang mana tak ada alasan bagi the Fed untuk menaikkan suku bunga," katanya.
Dolar AS menguat 0,15 persen terhadap yen ke posisi 110,79 yen.
Euro pada Jumat akhir pekan ini mengarah ke posisi terburuk bulanan sejak Oktober terbebani kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi dan sinyal kehati-hatian bank sentral Eropa. Pertumbuhan ekonomi Eropa diperkirakan melemah.
Euro menguat ke posisi $1.222 namun masih melemah 1,2 persen secara bulanan. Sterling turun 0,27 persen ke posisi $1,30 menjelang voting krusial parlemen Inggris terhadap usulan Brexit PM Theresa May.
(cnbc/reuters/mk)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM