Penjualan Pemasaran Kuat, Target Harga BEST Naik Jadi Rp320/Saham
Thursday, February 21, 2019       20:13 WIB

Ipotnews - PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk () membukukan penjualan pemasaran yang kuat pada semester IV 2018 (4Q18), mendongkrak total penjualan pemasaran 2018. Alhasil, rekomendasi Buy saham perseroan makin mantap, bahkan dengan kenaikan target harga dari semula Rp250 menjadi Rp320 per saham.
mencatat total penjualan lahan industri sepanjang 2018 seluas 35 hektare dengan kenaikan harga rata-rata penjualan (ASP) hingga 15% menjadi Rp3 juta/meter persegi, atau 25% di atas perkiraan penjualan pemasaran yang dipatok Indo Premier Sekuritas seluas 28 hektare.
Pencapaian penjualan yang kuat itu terutama ditopang kinerja yang dicapai pada 4Q18, di mana penjualan pemasaran tercatat sebesar 26,4 hektare, masing-masing kepada Daiwa Group (20,3 hektare) dan perusahaan pengemasan Jepang (6,1 hektare). Karena Daiwa Group berencana segera membangun pabrik untuk gudang, mengumumkan penjualan 8 hektare pada 2018 (FY18), sehingga pengakuan cepat penjualan lahan 8 hektare ke Daiwa Group diperkirakan meningkatkan pendapatan untuk tahun fiskal (FY18F) sebesar Rp220 miliar (dengan asumsi ASP sebesar Rp2,8 juta/meter persegi).
Untuk rencana jangka panjang, telah menyiapkan capex sebesar Rp600milyar di FY19F, yang akan mendanai pengembangan kawasan industri eksisting Bekasi dan kawasan industri baru seluas 600 hektare.
"Kami menaikkan perkiraan laba bersih FY18F/FY19F masing-masing sebesar 11%/25%, karena kami memperkirakan pengakuan yang lebih cepat atas penjualan tanah 8 hektare ke Daiwa Group. Selain itu, mengingat penjualan pemasaran 4Q18 yang kuat dan permintaan 105 hektare (berbanding 2017: 70-80ha), kami menerapkan asumsi penjualan pemasaran yang lebih tinggi untuk FY19F seluas 37 hektare (dari semula 32 hektare) yang menaikkan perkiraan kami terhadap pendapatan di FY19F," papar Tim Analis Indo Premier Sekuritas, Kamis (21/2).
Tim Analis mengaku terus menyukai sebagai pilihan utama di sektor kawasan industri, mengingat lokasi yangs strategis, penjualan pemasaran yang tangguh, dan valuasi yang murah.
"Saham saat ini diperdagangkan dengan diskon 73% terhadap estimasi RNAV atau P/E FY19F 4,5x. Kami menaikkan target harga menjadi Rp320 per saham karena kami menerapkan diskon yang lebih rendah untuk perhitungan RNAV menjadi 60% (dari 65%), sejalan dengan ekspektasi sektor properti industri yang lebih baik ke depan," tambah Tim Analis.
Menurut Himpunan Kawasan Industri (HKI), pemasaran penjualan lahan industri dapat tumbuh 10-15% yoy pada tahun 2019, didukung oleh stabilitas keamanan menjelang dan setelah pemilihan presiden pada bulan April 2019. Selain itu, HKI juga percaya bahwa dengan ketersediaan infrastruktur dan akses pasar yang besar, Indonesia akan menjadi pilihan utama relokasi industri dari China karena perang dagang dengan Amerika Serikat.

Year To 31 Dec

2016A

2017A

2018F

2019F

2020F

Revenue (RpBn)

824

1,006

1,062

1,201

1,312

EBITDA (RpBn)

526

606

653

749

827

EBITDA Growth (%)

30.8

15.3

7.7

14.7

10.4

Net Profit (RpBn)

339

479

464

543

610

EPS (Rp)

35

50

48

56

63

EPS Growth (%)

63.8

41.3

(3.1)

17.0

12.2

Net Gearing (%)

36.8

26.3

20.1

19.0

13.7

PER (x)

7.3

5.2

5.3

4.5

4.1

PBV (x)

0.7

0.6

0.6

0.5

0.5

Dividend Yield (%)

1.3

1.9

2.2

2.4

2.8

EV/EBITDA (x)

2.3

2.4

2.5

2.1

2.1

 Source: , IndoPremier 

 Share Price Closing as of :   20-February-2019 

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM