Peringatan Snap Seret Saham Teknologi, Nasdaq Merosot Lebih dari Dua Persen
Wednesday, May 25, 2022       04:43 WIB

Ipotnews - Nasdaq Composite Index tersungkur, Selasa, karena kekhawatiran dari peringatan suram Snap menyebar ke emiten teknologi lainnya, sementara Dow Jones Industrial Average bangkit dari posisi terendah sesi tersebut.
Nasdaq yang padat teknologi ditutup anjlok 2,35% atau 270,83 poin menjadi 11.264,45, demikian laporan   CNBC ,  di New York, Selasa (24/5) atau Rabu (25/5) pagi WIB.
Sementara, indeks berbasis luas S&P 500 melemah 0,81% atau 32,27 poin menjadi 3.941,48, sedangkan Dow bertambah 48,38 poin atau 0,15% menjadi 31.928,62. Dow jatuh sebanyaknya 1,6% di awal sesi.
Indeks saham  blue-chip  itu mendapat dorongan dari UnitedHealth Group, yang melonjak 1,1% menjelang penutupan. Komponen Dow, McDonald's, Verizon, dan IBM semuanya melesat lebih dari 2%.
Imbal hasil US Treasury 10-tahun membuat pergerakan tiba-tiba lebih rendah karena investor yang mengkhawatirkan resesi memburu surat utang, sehingga mendorong harganya lebih tinggi. Imbal hasil Treasury 10-tahun tergelincir serendahnya sekitar 2,73%, Selasa, setelah melampaui 3% awal tahun ini.
Saham perusahaan teknologi memimpin kerugian, Selasa, karena investor mengkhawatirkan perlambatan iklan digital menyusul peringatan dari perusahaan media sosial, Snap. Sahamnya anjlok 43% setelah perusahaan itu mengatakan bersiap untuk kehilangan target laba dan pendapatan pada kuartal saat ini, dan memperingatkan penurunan dalam perekrutan. Meta Platforms mengikuti Snap lebih rendah, jatuh 7,6%. Alphabet, induk usaha Google, merosot hampir 5% dan mencapai level terendah 52 minggu yang baru.
"Penyebab utamanya adalah peringatan Snap dari Senin malam," papar Adam Crisafulli, analis Vital Knowledge.
"Teknologi masih mendominasi pasar, baik secara numerik (tetap menjadi bobot terbesar) dan psikologis, dan meski likuidasi agresif dalam beberapa bulan terakhir, orang masih memilikinya cukup banyak."
Amazon juga jatuh ke level terendah 52 pekan, dan sahamnya ditutup menyusut 3,2%. Apple turun 1,9%.
"Kami memperkirakan semua platform iklan online merasakan beberapa dampak dari kemunduran consumer yang signifikan," tulis analis Morgan Stanley setelah peringatan Snap. "Iklan adalah siklikal."
Pembalikan negatif pada sesi Selasa terjadi setelah saham reli sehari sebelumnya ketika Dow melonjak 618 poin, atau hampir 2%. S&P 500 melesat 1,9%, dan Nasdaq Composite melejit 1,6%. Pemantulan singkat itu terjadi setelah pasar terperosok dalam aksi jual tanpa henti dengan Dow melorot selama 8 pekan berturut-turut dan S&P 500 secara singkat memasuki wilayah  bear market , Jumat.
Dalam serangkaian cuitan, Bill Ackman,  hedge fund manager  miliarder, mengatakan dengan inflasi yang tidak terkendali, kenaikan suku bunga yang agresif oleh Federal Reserve adalah satu-satunya cara untuk menjinakkannya, dan investor pada akhirnya akan menyukai langkah-langkah tersebut guna menghindari "keruntuhan ekonomi dan kehancuran permintaan."
"Jika The Fed tidak melakukan tugasnya, pasar akan melakukan tugas The Fed, dan itulah yang terjadi saat ini," kata Ackman. "Satu-satunya cara untuk menghentikan lonjakan inflasi adalah dengan pengetatan moneter yang agresif atau dengan keruntuhan ekonomi."
S&P 500 berada di 18,2% dari rekornya setelah jatuh lebih dari 20% dari level tertinggi pada satu titik, Jumat. Penurunan beruntun Dow adalah yang terpanjang sejak 1923.
Seiring dengan saham teknologi, aksi jual tersebut didorong oleh kerugian di sektor ritel menyusul laporan keuangan dan prospek yang lemah dari Target dan Walmart, pekan lalu. Investor mendapat lebih banyak berita buruk dari industri itu, Selasa, dengan Abercrombie & Fitch anjlok 28,6% setelah melaporkan bahwa biaya pengiriman dan produk membebani penjualan untuk kuartal pertama tahun fiskal.
Saham Best Buy ditutup melonjak 1,2% setelah perusahaan itu melaporkan kuartal yang variatif. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM