Ipotnews - S&P 500 ditutup sedikit lebih tinggi, Rabu, setelah Chairman Federal Reserve, Jerome Powell, mengatakan bank sentral akan tetap mempertahankan kebijakan moneter yang longgar.
Indeks berbasis luas itu naik 0,12% atau 5,09 poin menjadi 4.374,30 setelah mencapai level tertinggi baru di awal sesi, demikian laporan CNBC dan Reuters, di New York, Rabu (14/7) atau Kamis (15/7) pagi WIB. Dari sebelas indeks sektor S&P 500, utilitas, real estat, dan consumer staples termasuk di antara yang menghijau, masing-masing naik sekitar 0,9%, sementara energi merosot sekitar 3%.
Sementara itu, Dow Jones Industrial Average bertambah 44,44 poin, atau 0,13%, menjadi ditutup pada posisi 34.933,23. Sedangkan Nasdaq Composite Index turun 0,22% atau 32,70 poin menjadi 14.644,95.
Powell mengatakan dalam kesaksian semianual-nya di hadapan House Committee on Financial Services, Rabu, bahwa bank sentral dapat menunggu sebelum mulai mengurangi pembelian obligasi meski pembacaan inflasi melonjak. Dia mengatakan masih memperkirakan inflasi moderat.
"Pada pertemuan Juni, Komite membahas kemajuan ekonomi menuju target sejak kami mengadopsi panduan pembelian aset kami Desember lalu. Kendati mencapai standar 'kemajuan substansial lebih lanjut' masih cukup jauh, sejumlah peserta memperkirakan kemajuan itu akan terus berlanjut," kata Powell.
Powell juga dijadwalkan untuk bersaksi di depan Komite Senat untuk Urusan Perbankan, Perumahan dan Perkotaan, Kamis.
Imbal hasil US Treasury 10-tahun turun di tengah pernyataan Powell, melanjutkan kejatuhan dalam beberapa bulan terakhir. Imbal hasil melemah bahkan ketika data indeks harga produsen Juni--dirilis Selasa--menunjukkan inflasi yang lebih tinggi dari ekspektasi. Itu mengikuti lompatan terbesar dalam data CPI tersebut sejak 2008.
Saham Apple melonjak 2,4% setelah raksasa teknologi itu dilaporkan meminta pemasok untuk meningkatkan produksi iPhone generasi berikutnya sebesar 20%. JPMorgan juga menambahkan Apple ke daftar fokusnya dan menaikkan target harganya pada saham tersebut untuk menyiratkan potensi kenaikan 20% dari penutupan Selasa.
Microsoft naik 0,5% dan ditutup pada rekor tertinggi setelah mengatakan akan menawarkan sistem operasi Windows sebagai layanan berbasis cloud, yang bertujuan untuk mempermudah mengakses aplikasi bisnis yang membutuhkan Windows dari perangkat yang lebih luas.
Microsoft dan Apple mendukung S&P 500 lebih dari saham lainnya.
Laporan keuangan kuartal kedua dari raksasa perbankan dan perusahaan kakap lainnya berlanjut pada Rabu.
"Saat kita memasuki musim laporan kuartal kedua, pasar tampaknya mengintensifkan perhatian mereka pada langkah selanjutnya bagi perekonomian dan apakah inflasi akan menyertainya," kata Chris Hussey, analis Goldman Sachs.
Dengan investor fokus pada The Fed dan pembacaan inflasi, laporan keuangan sejauh pekan ini belum menyebabkan pergerakan saham utama meski hasilnya lebih baik dari perkiraan.
Saham Bank of America jatuh setelah melaporkan pendapatan kuartal kedua USD21,6 miliar, tepat di bawah perkiraan USD21,8 miliar dari Refinitiv. Suku bunga yang rendah memukul net interest income sebesar 6%, kata bank tersebut.
Sementara itu, saham American Airlines meroket setelah maskapai tersebut memperkirakan pendapatan yang lebih baik dan kerugian yang lebih kecil dari estimasi sebelumnya untuk kuartal kedua. Perusahaan itu akan merilis laporan fiskal kuartalan pada 22 Juli.
Wells Fargo melejit 4% setelah beralih ke laba pada kuartal kedua, menghancurkan ekspektasi Wall Street. Citigroup turun 0,3% setelah mengalahkan perkiraan pasar untuk laba kuartal kedua.
Laporan tersebut mengikuti hasil yang kuat, Selasa, dari JPMorgan Chase & Co dan Goldman Sachs Group Inc.
Lululemon Athletica melesat 1,7% setelah Goldman Sachs menyebut penjual celana yoga itu sebagai "top idea" karena mendapatkan keuntungan dari pembukaan kembali ekonomi. (ef)
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM