Prospek Penurunan Suku Bunga Bayangi Permintaan Safe Haven, Emas Melemah
Thursday, April 18, 2024       03:36 WIB

Ipotnews - Harga emas melemah, Rabu, namun diperdagangkan mendekati rekor tertinggi yang dicapai minggu lalu, karena tekanan dari memudarnya harapan pemotongan suku bunga AS membayangi lonjakan permintaan safe haven yang timbul dari gejolak geopolitik di Timur Tengah.
Harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi USD2.376,39 per ons pada pukul 01.15 WIB, setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa di USD2.431,29 pada sesi Jumat, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Rabu (17/4) atau Kamis (18/4) dini hari WIB.
Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,8% lebih rendah menjadi USD2.388,4 per ons.
"Ketidakpastian geopolitik terus mendukung emas dan jika ada peningkatan situasi, harga bisa bergerak menuju kisaran USD2.500," kata Phillip Streible, Chief Market Strategist Blue Line Futures di Chicago.
"Harga emas hanya akan turun jika bank sentral berhenti membeli atau jika investor kembali ke fase risk-on," ujarnya.
Iran mengatakan militernya siap menghadapi setiap serangan Israel. Iran melakukan serangan langsung pertamanya terhadap Israel akhir pekan lalu sebagai pembalasan atas dugaan serangan Israel atas kompleks diplomatik Iran di Damaskus pada 1 April.
Petinggi bank sentral AS termasuk Chairman Federal Reserve Jerome Powell, Selasa, tidak memberikan panduan apa pun mengenai kapan suku bunga dapat diturunkan, dan malah mengatakan bahwa kebijakan moneter perlu bersifat restriktif lebih lama.
Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga AS sebesar 71% pada September. Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Meski emas sebagian besar masih tidak berkorelasi dengan dolar AS dan imbal hasil Treasury dalam tren saat ini, logam kuning mungkin masih menunjukkan respons jangka pendek terhadap pergerakan keduanya, kata analis FXTM , Lukman Otunuga.
Perak di pasar spot melonjak 1,1% menjadi USD28,39 per ons.
Defisit perak global diperkirakan meningkat 17% menjadi 215,3 juta troy ons pada 2024 karena pertumbuhan permintaan 2% yang disebabkan oleh kuatnya konsumsi industri dan penurunan total pasokan sebesar 1%, kata Silver Institute.
Spot platinum merosot 1,5% menjadi USD942,79 dan paladium melesat 1,4% jadi USD1.027,56. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru