RUPSLB Kapuas Prima Coal Setujui Rencana Pinjaman Rp 1,6 T
Friday, April 23, 2021       10:54 WIB

Jakarta -- PTKapuas Prima CoalTbk () memperoleh restu dari para pemegang saham untuk melakukan proses peminjaman dana sebesar Rp 1,6 triliun melalui pihak perbankan. Aksi ini dilakukan untuk mendukung rencana bisnis perseroan.
Aksi perseroan tersebut telah diputuskan melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan Kamis (22/4/2021). Menurut rencana, dana hasil pinjaman tersebut akan digunakan untuk menambah modal usaha perseroan.
"Dana tersebut akan digunakan sebagai modal untuk percepatan peningkatan kapasitas produksi perseroan, yang di mana selain untuk produksi timbal dan seng, perseroan juga berencana untuk melanjutkan produksi bijih besi untuk dijual di dalam negeri," ujar Direktur Kapuas Prima Coal, Padli Noor dalam siaran pers yang diterima Investor Daily , Jumat (23/4).
Untuk diketahui, pada tahun ini perseroan akan fokus pada bisnis inti dan menambah kapasitas penambangan dan produksi untuk meningkatkan kinerja. Perseroan optimis kinerja akan terus tumbuh seiring dengan pemulihan ekonomi setelah adanya vaksinasi Covid-19.
"Kami optimis kinerja tahun ini akan lebih baik dari tahun 2020. Hal ini didorong dengan adanya peningkatan harga komoditas, serta peningkatan permintaan akan konsentrat timbal dan seng dari berbagai negara. Diharapkan harga komoditas akan stabil dan penjualan untuk komoditas terus meningkat," ujar dia.
Sebagai informasi, dalam RUPSLB tersebut, juga menyetujui perubahan susunan dewan komisaris perseroan. Perseroan telah menunjuk Bapak Drs Bambang Ghiri, SE, MBA, MH. sebagai komisaris independen yang baru, menggantikan Alm. Bapak Wilmar Marpaung SH., yang wafat pada Desember 2020.
Sebelumnya, perseroan memproyeksikan dapat meraup pendapatan hingga Rp 1,25 triliun di akhir tahun 2021 mendatang. Untuk itu, perseroan menyiapkan sejumlah strategi seperti peningkatan kapasitas produksi dan penetrasi pasar domestik.
Direktur Utama Kapuas Prima Coal Widjaja Harjanto menjelaskan, peningkatan kapasitas produksi ini sejalan dengan harga komoditas Zinc (Zn) dan Timbal (Pb) yang menunjukan perbaikan setelah sebelumnya menurun di Maret 2020 lalu.
"Namun demikian, kami akan terus memperhatikan perkembangan perekonomian Indonesia dan global yang berpotensi menyebabkan fluktuasi harga komoditas terutama base materials sejak awal tahun 2021," jelas dia.
Secara rinci dia melanjutkan, ada dua jenis material berbeda yang akan ditingkatkan produksinya oleh perseroan yakni timbal (timah hitam) dan seng. Perseroan akan memproduksi dengan opsi kadar rendah dan tinggi pada masing-masing jenis itu.
Upaya lainnya untuk mengejar target tersebut, perseroan akan mendorong penjualan bijih besi yang difokuskan untuk pasar domestik. Pihaknya mengatakan, pada kuartal pertama Kapuas Prima Coal sudah melakukan penjualan trial ke salah satu smelter di Indonesia dengan kontrak penjualan jangka panjang kedepannya.
Dengan adanya kontrak penjualan tersebut diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi perseroan untuk tahun 2021 mengingat harga bijih besi berada pada kisaran 150 USD per ton.

Sumber : BERITASATU.COM

powered by: IPOTNEWS.COM