Ipotnews - Harga emas melonjak lebih dari 1%, Kamis, karena rekor tinggi klaim pengangguran Amerika untuk pekan kedua berturut-turut meningkatkan kekhawatiran kerusakan ekonomi akibat virus korona dan mendorong investor menuju logam safe-haven itu.
Harga emas di pasar spot meningkat 1,3% menjadi USD1.610,68 per ounce pada pukul 24.31 WIB, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup melambung 2,9% menjadi USD1.637,70 per ounce, demikian laporan Reuters , di Bengaluru, Kamis (2/4) atau Jumat (3/4) dini hari WIB.
"Realitas dari setting itu (angka klaim pengangguran) bersama dengan ekuitas yang mulai berubah lebih rendah, kita mendapatkan beberapa putaran baru pembelian safe-haven pada emas," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.
Jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim untuk tunjangan pengangguran pekan lalu melesat ke rekor tertinggi 6,65 juta, karena lebih banyak yurisdiksi memberlakukan tindakan tinggal di rumah untuk mengekang penyebaran virus korona.
Indeks saham Wall Street jatuh setelah kenaikan eksplosif dalam angka klaim pengangguran Amerika.
Pandemi virus korona menginfeksi hampir 1 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 50.000 dan memaksa banyak negara melakukan pembatasan dan penguncian untuk memerangi wabah tersebut.
"Kami berpikir emas kemungkinan akan terus memainkan peran penting dalam alokasi investor selama beberapa bulan ke depan mengingat semua turbulensi itu. Namun, volatilitas akan tetap cukup tinggi," kata Edward Meir, analis ED&F Man Capital Markets dalam sebuah catatan.
"Tanda-tanda pelemahan ekonomi yang berkepanjangan dan langkah-langkah stimulus yang semakin agresif yang dilakukan banyak negara dan bank sentral bakal memberikan emas pijakan."
Indikasi sentimen, kepemilikan dalam ETF emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, naik 0,18% menjadi 968,75 ton pada sesi Rabu, level tertinggi sejak Oktober 2016.
Di antara logam mulia lainnya, palladium turun 0,9% menjadi USD2.197,63 per ounce, sementara platinum melesat 1% menjadi USD724,84 per ounce.
"Data otomotif dari AS dan Eropa melukiskan gambaran yang suram. Data China mulai menunjukkan tanda positif dan bakal mendukung palladium dan platinum pada tingkat yang lebih rendah," kata MKS PAMP .
Perak melonjak 3% menjadi USD14,42 per ounce. Pasar perak global akan kekurangan pasokan untuk tahun ketiga pada 2020 karena investor terpikat oleh harga yang rendah selama satu dekade, mengimbangi penurunan yang diperkirakan dalam penggunaannya oleh perusahaan perhiasan dan industri. (ef)
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM