Ipotnews - Koreksi yang terjadi di IHSG memberi peluang untuk kembali masuk ke pasar saham terutama emiten dengan kapitalisasi pasar yang tinggi dan berfundamental baik. ETF menjadi pilihan karena transparansi harga dan momentum timing yang dapat dimanfaatkan dengan tepat.
"Beberapa ETF yang menjadi rekomendasi kami antara lain ETF (Premier ETF Pefindo I-Grade), ETF (Premier ETF MSCI Indonesia Large Cap), (BNI-AM MSCI Indonesia ETF), (BNP Paribas IDX30 Growth ETF), dan (Premier ETF SriKehati)," papar ETF Desk Indo Premier Sekuritas dalam catatannya pagi ini, Rabu (27/9).
Global Market Wrap
Wall Street ditutup melemah kemarin pasca rilis data penjualan rumah dan kepercayaan konsumen yang di bawah estimasi mengindikasikan kekhawatiran ekonomi Amerika. Perhatian investor juga tertuju ke pemangku kebijakan guna menghindari shutdown di Oktober.
DJI - 33,618 (-1.14%)
S&P500 - 4,273 (-1.47%)
NASDAQ - 13,063 (-1.57%)
SSEC - 3,102 (-0.43%)
EIDO - 22.29 (-2.28%)
Indo 10Y Yield - 6.93 (+2.89%)
USD-IDR - 15,484 (-0.10%)
Regional masih tercatat melemah jelang rilis data industri China dan inflasi Agustus di Australia. "Domestik, IHSG juga terkena faktor sell-off akibat kekhawatiran penguatan mata uang USD sementara harga komoditas energi justru menguat dimana WTI +1% dan Newcastle Coal +1.4%."
Berikut update pasar untuk hari ini:
Inflation Preview: Kami prediksi inflasi Sept23 tercatat di +0.17% mom; +2.26% yoy lebih tinggi karena kenaikan harga FnB. Rupiah kami prediksi -0.7% mom; -2.4% yoy ke level Rp15,400 dengan pergerakan IDR secara YTD +0.8%. Kami melihat potensi biaya logistik yang meningkat karena harga bahan baku yang tinggi.
: Preview 3Q23, kami prediksi laba +50% yoy karena efek low base dan angka SSSG 3Q23 yang tinggi di 13% (Vs 8.9% di 2Q23). Kami upgrade potensi laba di FY23/24F sebesar 11/10%. Namun valuasi yang premium membuat kami mempertahankan rekomendasi Hold.
: Melalui RUPS , menyetujui pembagian dividen tunai tahun buku 2022 sebesar US$41.2mn atau US$0.049 per lembar. Ini setara 80% laba bersih dan indikasi yield di 11.3%.
: Melalui anak usahanya, PT Tanito Harum Nickel dan PT Harum Nickel Perkasa, menyelesaikan transaksi pembelian 51% saham PT Infei Metal Industry dari Central Halmahera Holding Pte Ltd dg total transaksi mencapai Rp1Tn.
: Mengakuisisi sebanyak 54 menara telekomunikasi milik PT XL Axiata Tbk () dan menyewakannya kembali sebanyak 53 menara kepada dg nilai transaksi sebesar Rp36.6bn.
Sumber : admin
powered by: IPOTNEWS.COM