Saatnya Masuk ETF Karena Harga Diskon, Berikut Pilihannya...
Friday, April 26, 2024       10:18 WIB

Ipotnews - IHSG dalam mode volatil belakangan ini dan sejumlah ETF berada dalam rentang harga diskon sehingga bisa jadi momentum masuk bagi investor.
"Kami melihat ETF menjadi pilihan sebagai buffer di tengah volatilitas yang terjadi di IHSG . Pilihan ETFnya antara lain (Premier ETF SriKehati), (Premier ETF Pefindo I-Grade), ETF (Premier ETF MSCI Indonesia Large Cap), (BNI-AM MSCI Indonesia ETF), dan (BNP Paribas IDX30 Growth ETF)," papar ETF Desk Indo Premier Sekuritas dalam catatannya, Jumat (26/4).
Global Market Wrap
Lemahnya data GDP & tetap tingginya inflasi meredam harapan soft landing pada ekonomi US -- GDP US pada 1Q24 tercatat berada pada level 1.6% yoy (di bawah seluruh estimasi ekonom), sedang Inflasi PCE pada 1Q24 naik 3.7% (vs. est 3.4%). Pasar obligasi & saham di US mengalami tekanan merespon rilis data tersebut.
DJI - 38,085 (-0.98%)
S&P500 - 5,048 (-0.46%)
NASDAQ - 17,430 (-0.55%)
SSEC - 3,052 (-0.27)
EIDO - 20.86 (-0.79%)
Indo 10Y Yield - 7.194 (+1.64%)
USD-IDR - 16,192 (-0.01%)
Domestik, Investor asing mencatatkan outflow 17 hari beruntun di JCI, sell-off terpanjang sejak Jan23 karena ekspektasi suku bunga yang tetap tinggi dalam jangka panjang, USD yang lebih kuat. Secara teknikal, IHSG bergerak melemah di support 7,110 - dan resist di 7,190.
Berikut update pasar untuk hari ini:
: 1Q24, lala bersih Rp15.9tn (+2% yoy) inline estimasi kami dan konsensus. Kualitas aset menurun menyebabkan CoC di 3% dan NIM 20-30bp lebih rendah dari estimasi. PPOP tumbuh diatas estimasi kami. Maintain Buy.
Consumer Discretionary: Performa saham sektor teknologi Indonesia terkoreksi 28-44% YTD, underperform dibawah ASEAN dimana Sea ltd (+56%) dan Grab (+3%). Secara fundamental, 1Q24F akan flat karena fakto musiman. Namun perbaikan fundamental dan profitabilitas yang berpotensi terjadi dan rencana buyback akan menjadi sentimen positif di sektor ini. Top Pick . Maintain Neutral.
: 1Q24, laba bersih di Rp860bn (+7% yoy) dibawah estimasi di 22% karena PPOP yang sedikit tumbuh (+2% yoy) walaupun provisi yang menurun (-12% yoy). NIM terkontraksi -20bp karena kenaikan biaya CoF. Maintain Buy.
: 1Q24, laba bersih Rp2.2tn (+4% yoy) dibawah estimasi kami dan konsensus. Penjualan tumbuh 7.9% yoy di 1Q24 namun GPM menurun -167bp karena kenaikan cukai yang belum dipass on ke pembeli. Penjualan SKT tumbuh yang mengindikasikan penurunan daya beli. Maintain Buy.
Rebalancing Index: LQ45. In: , . Out: , . IDX80. In: , , , , , . Out: , , , , , . Efektif di 2 Mei 2024.

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM