Saham Merosot Jelang Rilis Risalah The Fed, Emas Relatif Stabil
Tuesday, May 21, 2019       03:49 WIB

Ipotnews - Emas relatif stabil, Senin, setelah pulih sedikit dari level terendah lebih dari dua pekan di awal sesi, karena pasar ekuitas jatuh menjelang rilis risalah Federal Reserve dari pertemuan terakhirnya.
Harga emas di pasar spot tidak berubah di posisi USD1.276,94 per ounce pada pukul 00.44 WIB, setelah menyentuh level terendah sejak 3 Mei, yakni USD1.273,22 per ounce di awal sesi, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Senin (20/5) atau Selasa (21/5) dini hari WIB.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,1 persen lebih tinggi menjadi USD1.277,30 per ounce.
"Dengan perdagangan ekuitas yang lebih rendah, emas diperkirakan diperdagangkan sedikit lebih tinggi menuju risalah The Fed pada ekspektasi bahwa tidak ada kenaikan suku bunga segera untuk sisa tahun ini," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.
Investor mengalihkan fokus ke risalah The Fed, Rabu, yang diperkirakan memberikan wawasan ke dalam pertemuan bank sentral itu pada 1 Mei di mana para penyusun kebijakan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga stabil dan mengisyaratkan sedikit selera guna menyesuaikannya dalam waktu dekat.
Emas cenderung menghargai ekspektasi suku bunga yang lebih rendah, mengurangi  opportunity cost  memegang logam kuning itu yang tidak memberikan imbal hasil.
Saham global terpukul karena kekhawatiran tentang dampak dari tindakan keras Amerika terhadap Huawei Technologies Co Ltd China, yang memanaskan perang dagang berkepanjangan antara dua ekonomi terbesar dunia itu.
Namun,  greenback  membatasi daya tarik emas karena indeks dolar bertahan di dekat level tertinggi dua minggu. Pekan lalu, indeks tersebut mencatat kenaikan mingguan terbesar sejak awal Maret, didukung oleh data perumahan AS yang kuat dan tingkat pengangguran yang lebih rendah.
"Kita melihat ekuitas diperdagangkan lebih rendah dengan semua berita geo-politik di luar sana, namun emas tidak dapat mempertahankan reli apa pun. Tampaknya ada pelarian ke dolar karena data ekonomi yang lebih baik dari AS," kata Haberkorn.
Kendati emas adalah penyimpan nilai yang aman selama masa ketidakpastian, investor lebih memilih dolar, seperti yang mereka lakukan tahun lalu selama perselisihan perdagangan AS-China.
Iran mendapat peringatan baru dari Presiden Donald Trump, yang men- tweet  bahwa jika negara tersebut ingin berperang, itu akan menjadi "akhir yang resmi" Iran.
Di sisi teknikal, "level USD1.265 sekarang merupakan support kritis yang harus dimiliki. Penutupan harian di bawah wilayah itu menyiratkan koreksi yang lebih dalam bisa segera terjadi," kata analis OANDA, Jeffrey Halley.
Di antara logam lainnya, perak naik 0,4 persen menjadi USD14,45 per ounce, setelah menyentuh level terendah lebih dari lima bulan, yakni USD14,33 per ounce.
Platinum stabil di posisi USD813,75 per ounce, sementara palladium melonjak 2,1 persen menjadi USD1.337,51 per ounce. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM