Saham Teknologi "Rebound", Bursa Wall Street Bergairah Kembali
Wednesday, May 22, 2019       05:31 WIB

Ipotnews - Saham Wall Street menguat, Selasa, setelah dua sesi penurunan berturut-turut, setelah AS mengatakan akan menunda pemberlakuan larangan transaksi dengan Huawei, yang memberikan dorongan untuk sektor teknologi.
Dow Jones Industrial Average naik 197,43 poin atau 0,77 persen menjadi 25.877,33, dengan saham Intel mencatat kinerja terbaik, demikian laporan   CNBC  dan  AFP , di New York, Selasa (21/5) atau Rabu (22/5) pagi WIB.
Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 meningkat 0,85 persen atau 24,13 poin menjadi 2.864,36, dengan sektor teknologi melonjak 1,2 persen. Nasdaq Composite Index melambung 1,08 persen atau 83,35 poin menjadi 7.785,72.
Ekuitas juga mendapat dorongan dari Boeing. Saham pabrikan pesawat itu melesat 1,7 persen setelah pejabat penerbangan AS mengatakan tabrakan dengan burung mungkin menyebabkan kejatuhan pesawat 737 Max, Maret lalu.
Senin, Departemen Perdagangan mengatakan akan mengizinkan Huawei untuk membeli barang-barang buatan Amerika guna mempertahankan jaringan yang ada dan menyediakan  update  perangkat lunak bagi  handset  Huawei yang ada hingga 19 Agustus. Langkah ini merupakan upaya untuk meminimalkan gangguan bagi pelanggan perusahaan telekomunikasi itu di seluruh dunia. Pembatasan awal tersebut memicu kekhawatiran investor bahwa perang perdagangan AS-China yang sedang berlangsung semakin intensif.
"Itu merupakan secercah harapan bahwa kita dapat menghindari skenario terburuk," kata Art Hogan, Kepala Strategi Pasar National Securities. "Pasar cenderung memanfaatkan nada positif dalam perdagangan."
"Rasanya mereka perlu menunjukkan fleksibilitas dalam pemerintahan," kata Hogan. "Sepekan lalu, Minggu, sepertinya kita menuju ke negeri tak bertuan terkait perdagangan."
Nate Thooft, Manajer Portofolio Manulife Asset Management, mengatakan Huawei tampaknya menjadi " bargaining chip " dalam perundingan perdagangan AS-China yang lebih luas, meningkatkan kekhawatiran yang bisa ditanggapi Beijing dengan menargetkan perusahaan-perusahaan teknologi Amerika.
Banyak analis memperkirakan lebih banyak volatilitas di pasar ke depan.
"Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada perdagangan," kata Thooft. "Garis dasar kami tetap berpandangan bahwa pada dasarnya akan ada kesepakatan perdagangan. Tetapi  timeline -nya sangat dipertanyakan kapan itu akan terjadi."
Saham induk usaha Google, Alphabet, naik 1,0 persen, sementara Apple melejit 1,9 persen, setelah terjerembab pada sesi Senin.
Saham pabrikan  chip , Micron Technology, melambung tiga persen, sementara Xilinx melesat 4,6 persen. Huawei merupakan pelanggan Micron dan Xilinx. Saham Qualcomm naik 1,5 persen, Nvidia dan Lam Research masing-masing menguat 2,2 dan 1,8 persen.
Sementara itu, rantai  department store  Kohl merosot 12,4 persen setelah memangkas prediksi laba menyusul penjualan kuartal pertama di bawah ekspektasi.
Emiten ritel lainnya variatif setelah laporan keuangan, dengan Home Depot menguat 0,2 persen dan induk usaha TJ Maxx, TJX, naik 0,5 persen sedangkan JC Penney anjlok 7,4 persen.
Anggota Dow, Merck, naik 0,8 persen setelah mengumumkan akan mengakuisisi Peloton Therapeutics, yang mengembangkan obat kanker, senilai USD1,05 miliar. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM