Saham Teknologi Bergairah Kembali, Bursa Wall Street Terdongkrak
Tuesday, December 11, 2018       05:25 WIB

Ipotnews - Bursa Wall Street berakhir lebih tinggi, Senin, setelah sesi yang bergejolak, yang mendorong kejatuhan saham karena kekhawatiran tentang Brexit dan perang perdagangan sebelum kebangkitan sektor teknologi mengangkat pasar.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,14 persen atau 34,31 poin menjadi 24.423,26, setelah pulih dari kejatuhan lebih dari dua persen pada awal sesi, demikian laporan  AFP  dan   CNBC  , di New York, Senin (10/12) atau Selasa (11/12) pagi WIB.
Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 naik 4,64 poin atau sekitar 0,18 persen menjadi 2.637,72, sedangkan Indeks Komposit Nasdaq meningkat 0,74 persen (51,27 poin) menjadi 7.020,52.
"Ada banyak ketidakpastian berkaitan dengan banyak masalah saat ini," kata William Lynch, analis Hinsdale Associates.
Tekanan terbesar bagi saham Amerika antara lain perang perdagangan yang sedang berlangsung antara Washington dan Beijing dan kekhawatiran pertumbuhan AS bisa melambat pada 2019 dan berpotensi menjadi resesi.
Analis juga mencermati gejolak bursa saham di Eropa, ketika Perdana Menteri Inggris Theresa May menunda pemungutan suara terkait rencana Brexit dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan kenaikan upah minimum dan sejumlah langkah lain untuk mencoba mengatasi protes yang meluas di seluruh negeri.
"Ada alasan untuk khawatir," papar Lynch. "Saya pikir banyak ketakutan yang berlebihan dan banyak investor yang bereaksi berlebihan," tutur Lynch, yang mencatat indikator ekonomi AS masih solid, dan dia berharap saham akan mengakhiri tahun ini dengan kuat.
Saham teknologi pada umumnya menghijau, dengan Facebook melambung 3,2 persen setelah meningkatkan rencana pembelian kembali sahamnya ( buyback ) sebesar USD9 miliar.
Amazon menguat 0,7 persen, Microsoft bertambah 2,6 persen dan Netflix meningkat 1,7 persen.
Apple awalnya jatuh setelah pengadilan China memutuskan menentang raksasa teknologi itu dalam sengketa paten dengan perusahaan  chip  Qualcomm. Tetapi saham Apple naik 0,7 persen setelah perusahaan mengatakan iPhone tetap tersedia di China. Qualcomm melejit 2,2 persen.
FedEx turun 4,2 persen setelah mengumumkan David Cunningham, kepala Fedex Express, mengundurkan diri pada akhir tahun. Kepergian yang beberapa analis katakan menimbulkan kekhawatiran tentang prospek laba perusahaan. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM