Saham-saham di Wall Street Menghijau Dikatrol Reli Emiten Teknologi Megacap
Saturday, April 27, 2024       07:12 WIB

Ipotnews - Bursa saham Wall Street bersinar pada perdagangan akhir pekan ini didukung oleh saham-saham pertumbuhan megacaps. Penguatan Wall Street tersebut menyusul hasil kuartalan yang kuat dari perusahaan teknologi kelas berat Alphabet dan Microsoft selain data inflasi yang moderat.
Investor menyambut baik dividen pertama Alphabet, program pembelian kembali saham senilai $70 miliar, dan hasil kuartal pertama yang lebih baik dari perkiraan. Sahamnya melonjak 10% dan mencapai rekor tertinggi, mengangkat nilai pasar perusahaan induk Google tersebut di atas $2 triliun.
Microsoft naik 1,8% setelah pendapatan dan laba kuartal ketiga melebihi perkiraan Wall Street, didorong oleh keuntungan dari adopsi kecerdasan buatan di seluruh layanan cloud-nya.
Saham pertumbuhan megacap lainnya juga ditutup lebih tinggi. Amazon.com naik 3,4%, Nvidia naik 5,8% dan Meta Platforms menguat 0,4%. Namun Apple turun 0,3% dan Tesla ditutup turun 1,1%. Pada hari Rabu, hasil Meta telah mengecewakan investor bahkan ketika perusahaan meningkatkan belanjanya untuk AI.
Enam dari 11 sektor utama dalam Indeks S&P 500 berakhir lebih tinggi, dipimpin oleh kenaikan dalam sektor layanan komunikasi, teknologi, konsumer dan material.
S&P 500 dan Nasdaq mencatat persentase kenaikan mingguan terbesar sejak awal November 2023. Tolok ukur S&P 500 menghentikan penurunan tiga minggu berturut-turut. Sedangkan Nasdaq mengakhiri pelemahan empat minggu berturut-turut.
"Laporan pendapatan Microsoft dan Google menghilangkan banyak kekhawatiran tentang fakta bahwa pengeluaran untuk pusat data dan AI, yang telah ditingkatkan Meta sehari sebelumnya, akan menekan margin," kata Tom Plumb, presiden dan manajer portofolio utama. di Plumb Funds di Madison, Wisconsin.
"Baik Google dan Microsoft telah mengindikasikan bahwa dengan rencana modal mereka saat ini, mereka masih memperkirakan margin mereka akan meningkat. Hal ini menghilangkan banyak ketakutan masyarakat mengenai pertumbuhan komputasi data," tambah Plumb.
Data Departemen Perdagangan AS menunjukkan inflasi bulanan naik moderat di bulan Maret secara tahunan dan sejalan dengan perkiraan bulanan. Laporan tersebut memberikan sedikit kelegaan bagi pasar keuangan yang dihantui oleh kekhawatiran stagflasi sehari setelah data menunjukkan lonjakan inflasi dan pertumbuhan ekonomi melambat pada kuartal pertama.
Setelah data tersebut dirilis, pasar uang memperkirakan adanya peluang yang lebih besar terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan September. Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun yang menjadi acuan turun setelah data tersebut dirilis, terakhir berada di 4,6630%.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 153,86 poin atau 0,40% menjadi 38.239. Indeks S&P 500 naik 51,54 poin atau 1,02% menjadi 5.099 dan Nasdaq Composite menguat 316,14 poin atau 2,03% ke level 15.927.
Saham Snap melonjak hampir 28% setelah perusahaan media sosial itu mengalahkan perkiraan kuartal pertama untuk pendapatan dan pertumbuhan pengguna. Pinterest sahamnya juga naik 4%.
Exxon Mobil rugi hampir 3% setelah kinerja perusahaan minyak terbesar Amerika itu meleset dari perkiraan analis dengan laba kuartal pertama turun 28% dari tahun lalu. Intel turun 9,1% setelah perkiraan pendapatan dan laba kuartal kedua pembuat chip tersebut tidak memenuhi perkiraan. Intel menghadapi lemahnya permintaan terhadap pusat data tradisional dan chip PC.
S&P 500 membukukan 21 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan delapan titik terendah baru. Sedangkan Nasdaq mencatat 59 titik tertinggi baru dan 88 titik terendah baru. Volume perdagangan di bursa AS adalah 9,88 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,01 miliar saham dalam 20 hari terakhir.
(reuters)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM