Satgas Covid-19 : Angka Positive Rate Turun Meski Ada Ancaman Besar Di Balik Mudik
Wednesday, May 12, 2021       09:54 WIB

Ipotnews - Kasus perkembangan kasus positif Covid-19 di Indonesia pada Mei 2021 dalam tren perbaikan. Tercatat angka positive rate minimal sebesar 8,5 persen dan maksimal sebesar 13,6 persen dengan angka rata-rata sebesar 11,3 persen. Meski membaik namun ada kekhawatiran akan terjadi lonjakan kasus baru karena masih banyak masyarakat yang nekat melakukan perjalanan mudik untuk merayakan hari raya Idul Fitri tahun ini.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, mengatakan perkembangan kasus aktif dan positif di Indonesia lebih baik dibandingkan India. Meski sempat menyentuh angka tertinggi pada Januari 2021, angka positivity rate meningkat cukup tinggi mencapai 27,2 persen.
Melihat perbandingan data dengan India, positivity rate awalnya berkisar di angka 2 - 3 persen dan tertinggi mencapai 8 persen per September 2020. Namun perubahan drastis terjadi sejak April 2021 yang angkanya mencapai 14 persen dan Mei 21,7 persen.
Menurut Wiku, peningkatan yang terjadi di India disebabkan akibat kegiatan keagamaan dan kegiatan politik yang menimbulkan kerumunan massa. Dari yang semula di angka 3 persen menjadi 22 persen hanya dalam waktu kurang dari 2 bulan akibat abainya protokol kesehatan.
Kondisi terkini, rumah sakit-rumah sakit di India sudah tidak bisa lagi menampung pasien Covid-19 ataupun bukan. Bahkan juga tenaga kesehatan, obat-obatan sudah tidak mencukupi lagi.
Hal serupa juga bisa terjadi di Indonesia apabila masyarakat tetap ngotot ingin mudik dengan alasan silaturahmi dan alasan keagamaan lainnya. Hal inilah yang menjadikan pemerintah khawatir lonjakan kasus baru bermunculan dari daerah akibat pemudik tetap menerobos pintu-pintu penyekatan. Apalagi kemarin diinformasikan terdapat lebih dari 4.000 pemudik dinyatakan positif Covid-19.
"Indonesia mencoba belajar dari kondisi Covid-19 pada tahun lalu, yang berdampak hingga awal tahun ini. Memang secara umum, data perbandingan ini (dengan India) menunjukkan bahwa saat ini positivity rate India sedang meningkat tajam hingga ke titik tertinggi. Sedangkan di Indonesia sedang menurun cukup drastis hingga ke titik terendah," kata Wiku dalam keterangannya, Rabu (12/5)..
Ditambahkan Wiku bahwa angka positive rate yang cenderung menurun itu sebagai dampak dari kebijakan pemerintah untuk penghapusan cuti bersama pada momen libur panjang. Kemudian juga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) kabupaten/kota dan PPKM Mikro dan pembentukan Pos Komando (Posko) di tingkat desa dan kelurahan. Dan yang terbaru adalah pelarangan mudik bagi masyarakat yang tidak memiliki alasan-alasan yang bisa dibenarkan.
"Saya mohon kepada masyarakat ada banyak cara melakukan silaturahmi hari raya, dengan silaturahmi virtual. Apabila tidak mudik, masyarakat turut berkontribusi menekan penularan dan meminimalkan kemungkinan orantua serta sanak saudara di kampung yang dicintai dapat tertular Covid-19," pesan Wiku.
(Marjudin)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM