Sengketa Perdagangan AS-China Memanas Lagi, Logam Mulia Bersinar
Monday, May 20, 2019       09:37 WIB

Ipotnews - Emas menguat, Senin pagi, setelah jatuh empat hari, karena sengketa perdagangan China-AS diperburuk oleh larangan Huawei dan ancaman terbaru Presiden Donald Trump terhadap Teheran mendorong minat pada logam  safe-haven  itu.
Harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD1.278,06 per ounce pada pukul 08.37 WIB, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Senin (20/5). Sementara, emas berjangka Amerika Serikat menguat 0,2 persen menjadi USD1.278 per ounce.
Emas jatuh ke level terendah dua pekan USD1.274,51 per ounce, Jumat, setelah data menunjukkan sentimen konsumen AS melonjak ke tingkat tertinggi 15 tahun pada awal Mei di tengah meningkatnya kepercayaan terhadap prospek ekonomi.
Trump mengeluarkan ancaman baru pada Teheran, Minggu, mengatakan konflik akan menjadi "akhir yang resmi" dari Iran, karena Arab Saudi memperingatkan siap untuk menanggapi dengan "semua kekuatan" dan mengatakan semua terserah Iran untuk menghindari perang.
Ketidakpastian tentang perdagangan China-AS semakin memburuk, setelah Alphabet Inc, induk usaha Google, menangguhkan bisnis dengan Huawei yang membutuhkan transfer perangkat keras ( hardware ), perangkat lunak ( software ), dan layanan teknis kecuali yang tersedia untuk umum melalui lisensi  open source , tutur narasumber yang mengetahui masalah tersebut kepada  Reuters .
Amerika harus menunjukkan ketulusan hati jika ingin mengadakan negosiasi perdagangan yang bermakna, kata China, Jumat, setelah Trump meningkatkan tekanannya dengan menambahkan raksasa teknologi China, Huawei, dalam daftar hitam perdagangan. Sementara itu, media pemerintah China mengadopsi pendekatan garis keras dalam meningkatkan ketegangan perdagangan.
SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya naik 0,4 persen menjadi 736,17 ton pada sesi Jumat dari 733,23 ton di hari sebelumnya.
Sejumlah  hedge fund  dan  money manager  menaikkan  net long position  mereka dalam emas COMEX pada pekan hingga 14 Mei, menurut Komisi Perdagangan Komoditas Berjangka ( CFTC ) AS, Jumat. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM