Sentimen Risiko Meningkat, Harga Emas Relatif Stabil
Friday, May 17, 2019       15:42 WIB

Ipotnews - Harga emas relatif stabil, Jumat, setelah mencetak persentase kerugian satu hari terbesar dalam sebulan pada sesi Kamis, terbebani apresiasi dolar dan meningkatnya minat investor untuk aset berisiko karena data AS dan laporan keuangan yang kuat.
Harga emas di pasar spot sebagian besar tidak berubah di posisi USD1.286,27 per ounce pada pukul 14.32 WIB, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Jumat (17/5). Sementara, emas berjangka Amerika Serikat stabil di level USD1.286,90 per ounce.
Emas spot merosot 0,8 persen pada sesi Kamis, persentase penurunan satu hari terbesar dalam sebulan setelah sentimen risiko membaik.
"Pasar sangat condong ke arah aset berisiko. Investor sedang mencoba untuk memperhitungkan terobosan dalam perundingan (perdagangan China-AS) seiring nada pendamaian dari kedua kubu," kata Benjamin Lu, analis Phillip Futures yang berbasis di Singapura.
Laporan keuangan perusahaan yang kuat juga mendorong ekuitas dan dolar, menekan emas, kata dia.
Indeks saham Wall Street memperpanjang penguatan didorong laporan keuangan yang optimistis serta data ekonomi yang positif yang menggarisbawahi kekuatan ekonomi domestik. Sementara itu, indeks dolar mencapai level tertinggi dua pekan terhadap sekeranjang mata uang.
Data perumahan Amerika menunjukkan  homebuilding  meningkat lebih dari perkiraan pada April, sementara tunjangan pengangguran turun lebih dari ekspektasi, pekan lalu, menunjukkan kekuatan pasar tenaga kerja berkelanjutan yang menopang perekonomian.
Penurunan dalam  risk aversion  (penghindaran risiko) mendongkrak imbal hasil US Treasury. Kenaikan imbal hasil tersebut menopang dolar AS. Apresiasi dolar membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang non-Amerika.
Awal pekan, harga emas spot melonjak 1,1 persen, mencatat kenaikan persentase satu hari terbaik mereka dalam hampir tiga bulan setelah China mengumumkan akan memberlakukan tarif balasan terhadap sejumlah barang AS.
Meski kekhawatiran perdagangan mulai mereda, investor masih waspada terhadap kemungkinan ketegangan yang berasal dari upaya Washington untuk menghalangi Huawei Technologies China membeli teknologi vital Amerika.
"Ada beberapa sentimen  risk-off  di Asia dengan larangan Huawei semakin meningkatkan sentimen perdagangan AS-China. Emas mendapatkan support di kisaran USD1.285, tetapi penguatan dolar membatasi kenaikan logam kuning itu," kata Margaret Yang Yan, analis CMC Markets.
Sementara, penurunan harga emas pada sesi Kamis telah memperburuk gambaran teknikal untuk logam kuning itu.
Emas spot dapat menembus support di level USD1.283 per ounce, dan jatuh menuju support berikutnya di posisi USD1.264 per ounce, menurut analis teknikal  Reuters , Wang Tao.
Di antara logam lainnya, perak turun 0,2 persen menjadi USD14,52 per ounce, setelah mencapai level terendah sejak 14 Desember 2018, yakni USD14,46 per ounce.
Platinum melemah 0,3 persen menjadi USD826,90 per ounce, setelah menembus level terendah dua bulan USD820,50 per ounce di awal sesi.
Palladium anjlok 1,1 persen menjadi USD1.316,21 per ounce dan merosot sekitar 19 persen sejak logam yang digunakan dalam  catalytic converters  pada sistem pembuangan mobil itu melesat USD1.620,53 per ounce pada Maret. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM