Siap IPO Rp12,9 Triliun, AMMN Klaim Miliki Cadangan Tembaga Terbesar Kelima Dunia, Plus Cadangan Emas...
Friday, June 02, 2023       09:49 WIB

Ipotnews - PT Amman Mineral Internasional Tbk () menyebutkan bahwa cadangan bijih di Tambang Batu Hijau dan Cebakan Elang per 31 Desember 2022 mencapai 17,12 miliar pon tembaga dan 23,2 juta ons emas.
Menurut Presiden Direktur , Alexander Ramlie dalam siaran pers yang dikirim melalui surat elektronik, Jumat (2/6), PT Amman Mineral Nusa Tenggara ( AMNT ) sebagai anak usaha perseroan telah memasuki Fase 7 dalam operasional di tambang Batu Hijau, Nusa Tenggara Barat.
AMNT memiliki cadangan bijih yang signifikan di tambang Batu Hijau, meliputi tembaga, emas dan perak, serta sudah teridentifikasi beberapa prospek tembaga dan emas lainnya di wilayah IUPK AMNT, termasuk di tambang Cebakan Elang.
Alexander menyampaikan, data dari lembaga riset dan konsultan energi, Wood Mackenzie melaporkan bahwa Batu Hijau merupakan tambang tembaga maupun emas terbesar kedua di Indonesia dan memiliki cadangan setara tembaga terbesar kelima di dunia, apabila dikombinasikan dengan Cebakan Elang.
"Kami sedang dalam tahap pengembangan Fase 8 yang diperkirakan dapat memperpanjang usia tambang hingga tahun 2030. Kami juga akan mulai mempersiapkan Elang untuk dapat memulai operasional penambangan di tahun 2031 hingga 2046," papar Alexander.
Disampaikan Alexander dalam keterangan resmi perseroan, data cadangan bijih untuk tambang Batu Hijau dan Cebakan Elang per 31 Desember 2022 sesuai --- JORC Code 2012 (Joint Ore Reserves Committee)--- adalah sebesar 17,12 miliar pon tembaga dan sebanyak 23,2 juta ons emas.
Selain memiliki cadangan yang melimpah, lanjut Alexander, keunggulan lain yang dimiliki adalah, biaya produksi yang rendah. Data Wood Mackenzie menunjukkan bahwa C1 cash cost1 merupakan salah satu yang terendah, jika dibandingkan dengan perusahaan tambang tembaga lain di dunia.
Hal ini dapat dicapai karena berbagai inisiatif untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional, sehingga mampu memecahkan rekor historis dan standar global.
Lebih lanjut Alexander mengatakan, melalui anak usahanya, PT Amman Mineral Industri (=AMIN=) akan membangun smelter berkapasitas input awal 900.000 ton konsentrat tembaga per tahun.
Nantinya, smelter ini akan mengolah konsentrat tembaga dari tambang Batu Hijau dan Cebakan Elang. "Smelter akan menghasilkan 222.000 ton katoda tembaga, 830.000 ton asam sulfat (berkonsentrasi 98 persen). Lalu untuk pemurnian logam mulia akan menghasilkan 18 ton emas batangan (dengan kemurnian 99,9 persen), sebanyak 55 ton perak batangan (kemurnian 99,9 persen) dan logam lainnya," papar Alexander.
Lebih lanjut dia menyatakan, pembangunan smelter ini sebagai upaya untuk mendukung program hilirisasi pemerintah. "Dengan pengolahan konsentrat tembaga yang dilakukan di dalam negeri, perseroan memberikan nilai tambah bagi produk, untuk Indonesia," imbuhnya.
Alexander memaparkan, senantiasa menjalankan operasional dengan prinsip berkelanjutan. Salah satunya adalah pengoperasian PLTS terbesar di Indonesia yang saat ini untuk operasional pertambangan, dengan kapasitas puncak 26,8 megawatt sejak Juni 2022.
Dengan PLTS tersebut, bisa berkontribusi mengurangi emisi CO2 hingga 40.000 ton/tahun. Peningkatan produktivitas dan efisiensi haul truck juga dapat menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 30 persen.
Selain itu, juga melakukan berbagai inisiatif bagi masyarakat sekitar wilayah operasional yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat. Program pendidikan vokasi bagi generasi muda peningkatan kapasitas usaha mikro, kecil dan menengah ( UMKM ), serta pengembangan pariwisata berkelanjutan menjadi bagian utama dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
Alexander menegaskan, aksi korporasi berupa penawaran umum perdana saham (IPO) yang dilakukan merupakan salah satu langkah strategis untuk mengembangkan bisnis yang berkelanjutan di era transisi energi, yang akan mendorong permintaan komoditas tembaga di masa mendatang.
"Pengembangan usaha , mulai dari pembangunan smelter, penambahan kapasitas pabrik konsentrator hingga pembangunan pembangkit listrik tenaga gas merupakan langkah besar yang akan membawa dampak positif bagi perseroan dan pemangku kepentingan dan juga bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional," tutur Alexander.
Seperti diketahui, pelaksanaan IPO melepas saham ke publik maksimal 7.287.520.000 saham untuk menggalang dana sebesar-besarnya Rp12,9 triliun, yang sebagian besar dana hasil aksi korporasi ini untuk pengembangan usaha.
Berdasarkan Prospektus Awal terkait rencana IPO jumlah saham yang ditawarkan tersebut bernilai nominal Rp125 per saham atau setara dengan 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.
Adapun harga Penawaran Awal (book building) saham dibanderol pada kisaran Rp1.650-Rp1.775 per lembar, sehingga pada pelaksanaan IPO ini perseroan bisa menghimpun dana sebesar-besarnya Rp12,9 triliun.
Pada aksi korporasi ini, perseroan menunjuk empat penjamin pelaksana emisi Efek, yakni PT BNI Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas.
Masa book building berlangsung pada 31 Mei-16 Juni 2023 dan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat diperoleh pada 26 Juni 2023. Sementara, pelaksanaan offering diperkirakan berlangsung pada 28 Juni-3 Juli 2023, sehingga pencatatan saham di BEI bisa berlangsung pada 5 Juli 2023.(Budi)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM