Surplus Neraca Perdagangan RI April 2024 Diprediksi Berkisar USD2,0 Miliar-USD2,5 Miliar
Wednesday, April 24, 2024       10:22 WIB

Ipotnews - Surplus neraca perdagangan Indonesia pada April 2024 diprediksi berkisar USD2,0 miliar-USD2,5 miliar.
Proyeksi ini mengacu pada fakta bahwa puncak surplus sudah lewat pada bulan Maret 2024 dan bulan-bulan sebelumnya.
"Komoditas seperti CPO, batubara, besi baja dan bauksit masih menjadi andalan bagi perekonomian Indonesia," kata Ekonom senior dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia ( LPPI ), Ryan Kiryanto, saat dihubungi Ipotnews, Rabu (24/4).
Pada saat yang sama perekonomian Indonesia masih berada di tengah risiko geopolitik global. Mulai dari perang di Jalur Gaza dan perang antara Iran vs Israel yang berpotensi meningkat. "Harga minyak yang tinggi lebih dari USD87 dolar AS per barel akan membebani neraca dagang karena Indonesia merupakan net importer minyak," ujar Ryan.
Perlu diketahui, neraca perdagangan Indonesia pada bulan Maret 2024 kembali mengalami surplus sebesar USD4,47 miliar. Hasil ini memperpanjang capaian surplus neraca perdaganan Indonesia secara berturut-turut selama 47 bulan sejak bulan Mei 2020.
Nilai tersebut lebih tinggi USD1,64 miliar dibandingkan surplus neraca perdagangan pada bulan Februari 2024 dan lebih tinggi dari Maret 2023 yang tercatat sebesar USD2,83 miliar.
Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari - Maret 2024 mencapai USD7,31 miliar.
Nilai ekspor Indonesia pada bulan Maret 2024 tercatat sebesar USD22,43 miliar, turun 4,19 persen (yoy). Namun, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, ekspor pada bulan Maret 2024 meningkat 16,40% (mtm).
Secara kumulatif, total ekspor pada periode Januari s.d. Maret 2024 tercatat mencapai USD62,20 miliar, turun 7,25% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD67,06 miliar," jelas Febrio.
Sementara, impor Indonesia pada bulan Maret 2024 tercatat sebesar USD17,96 miliar atau turun 12,76% (yoy), didorong oleh menurunnya impor sektor nonmigas sebesar 16,72% (yoy) di tengah kenaikan impor sektor migas sebesar 10,34 persen (yoy). Namun, jika dilihat dari sisi volume, impor pada bulan Maret 2024 masih mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,11%.
Secara kumulatif, total impor Indonesia pada periode Januari s.d. Maret 2024 tercatat mencapai USD54,90 miliar, turun sebesar 0,10% (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu USD54,95 miliar.(Adhitya)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM