Ipotnews - Tahun lalu PT Bukit Asam Tbk () berhasil mencatatkan kinerja operasional yang positif karena produksi batubara melebihi target.
Adapun mampu memproduksi 29,19 juta ton batubara atau tumbuh 20% (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Sekretaris Perusahaan , Hadis Surya Palapa, hasil produksi batubara di tahun lalu target awalnya sebesar 28,5 juta ton.
Salah satu faktor di balik kesuksesan produksi batubara adalah terjaganya permintaan di pasar kendati ada ketidakpastian harga komoditas tersebut. Hal ini memacu untuk terus meningkatkan kemampuan produksinya. "Produksi juga tumbuh karena adanya peningkatan dari pasar terkait produk batubara berkalori tinggi di tahun lalu," ujar Hadis seperti dikutip KONTAN, Selasa (18/2).
memang dikenal sebagai salah satu produsen batubara berkalori tinggi. Berdasarkan berita sebelumnya, beberapa produk batubara perusahaan ini memiliki kandungan kalori berkisar 6.100 kcal/kg-6.700 kcal/kg.
dipastikan akan terus produktif dan membidik produksi batubara sebesar 30 juta ton sepanjang tahun ini. Untuk itu, perusahaan akan berupaya memaksimalkan kemampuan operasional peralatan tambangnya agar target produksi batubara bisa tercapai.
Di samping itu, juga berupaya memastikan batubara yang diproduksi bisa terserap secara maksimal di pasar, khususnya di pasar domestik.
Karenanya, berupaya meningkatkan porsi penjualan batubara domestik hingga mencapai 65% dari total penjualan perusahaan "Kami juga melakukan perluasan pasar ke konsumen end user ," tambah Hadis.
Selain itu berupaya melakukan diversifikasi bisnis di luar batubara dan mencoba merambah bisnis energi baru dan terbarukan (EBT).
Menurut Hadis bentuk usaha di bidang EBT adalah dengan mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS ).
Salah satu proyek PLTS milik yang tak lama lagi selesai adalah PLTS Angkasa Pura II di Bandara Soekarno Hatta. "Perkiraan operasi PLTS ini adalah di bulan Maret tahun ini," kata Hadis.
Selain itu, juga sedang mengkaji rencana konversi lahan bekas tambang batubara di Ombilin, Sumatera Barat menjadi area pembangunan PLTS .
pun akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral ( ESDM ) dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) agar rencana pengembangan PLTS di lahan bekas tambang tadi bisa masuk ke dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2020. (winardi)
Sumber : Admin
powered by: IPOTNEWS.COM