Teknologi Topang Wall Street, S&P 500 Dekati Level Tertinggi Sepanjang Masa
Thursday, August 13, 2020       04:49 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street melesat, Rabu, menempatkan S&P 500 tepat di bawah level tertinggi sepanjang masa yang dicapai Februari lalu, ketika saham raksasa teknologi memulihkan sebagian penurunan tajam mereka dari sesi sebelumnya.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup melonjak 1,4% atau 46,66 poin, lompatan satu hari terbesar sejak 6 Juli, menjadi 3.380,35, demikian laporan   CNBC  dan  AFP,  di New York, Rabu (12/8) atau Kamis (13/8) pagi WIB.
Pada jam terakhir perdagangan, indeks tersebut ditransaksikan sebentar di atas rekor penutupan tertinggi 3.386,15. S&P 500 juga mengakhiri sesi hanya 0,4% di bawah level  intraday  tertinggi sepanjang masa 3.393,52
Sementara itu, Dow Jones Industrial Average melompat 289,93 poin, atau 1,05%, menjadi 27.976,84, sedangkan Nasdaq Composite Index melambung 2,13% atau 229,42 poin menjadi 11.012,24.
Saham Facebook, Amazon dan Netflix semuanya menguat setidaknya 1,5% sementara Alphabet meningkat 1,8%. Microsoft dan Apple masing-masing meroket lebih dari 2,8%.
Namun, saham yang akan diuntungkan dari pembukaan kembali ekonomi tergelincir. Operator kapal pesiar, Carnival, anjlok 4%. JPMorgan Chase, Bank of America dan Citigroup semuanya berakhir lebih rendah.
"Saat ini terjadi perdebatan besar di pasar," kata Yousef Abbasi, analis StoneX. "Apakah  outperformance  teknologi terus berlanjut? Atau apakah harapan seputar vaksin, musim laba kuartal kedua yang lebih baik dari perkiraan dan harapan data ekonomi yang kuat terus bertahan mulai membenarkan gagasan bahwa buih mungkin bakal keluar dari teknologi?"
Abbasi mencatat bahwa sektor keuangan adalah satu ruang di mana investor memiliki "beberapa tuas yang dapat mereka tarik untuk benar-benar menghasilkan kinerja yang layak, terutama jika kita yakin ekonomi akan terus pulih."
Sentimen juga terangkat oleh Presiden Donald Trump yang mengatakan bahwa pemerintah AS akan membeli 100 juta dosis vaksin virus korona eksperimental Moderna, yang saat ini sedang dalam uji coba tahap akhir pada manusia.
Pelaku pasar tampaknya mengabaikan ketidakpastian seputar RUU stimulus virus korona yang kedua. Rabu, Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan kedua belah pihak masih "terpisah bermil-mil" dalam negosiasi tersebut.
Menteri Keuangan Steven Mnuchin, Senin, mengatakan Gedung Putih terbuka untuk melanjutkan pembicaraan bantuan virus korona dengan Partai Demokrat, dan menempatkan lebih banyak dana bantuan untuk mencapai kompromi. Komentar itu muncul setelah Presiden Donald Trump menandatangani empat perintah eksekutif, akhir pekan lalu, untuk memperpanjang bantuan virus korona. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM