Terbelenggu Apresiasi Greenback, Emas Sentuh Level Terendah Sejak April 2020
Monday, September 26, 2022       09:11 WIB

Ipotnews - Harga emas jatuh ke level terendah 2,5 tahun, Senin, terbebani penguatan dolar dan prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve untuk meredam inflasi.
Harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi USD1.640,58 per ounce, pada pukul 09.05 WIB, setelah mencapai level terendah sejak April 2020 di awal sesi, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Senin (26/9).
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat melemah 0,47% menjadi USD1.647,80 per ounce.
Indeks Dolar (Indeks DXY) mencapai level tertinggi sejak 2002 didukung The Fed yang  hawkish , membuat emas yang dihargakan dengan  greenback  lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Suku bunga yang lebih tinggi menumpulkan daya tarik  bullion  karena logam itu tidak memberikan imbal hasil. Harga emas anjlok lebih dari 20% sejak meroket di atas USD2.000 pada Maret.
Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, Minggu, mengatakan dia masih percaya bank sentral AS itu dapat menjinakkan inflasi tanpa memukul lapangan kerja cukup signifikan mengingat momentum ekonomi yang berkelanjutan.
Penurunan aktivitas bisnis di seluruh zona euro semakin dalam pada September, menurut survei yang menunjukkan ekonomi kemungkinan memasuki resesi karena konsumen mengendalikan pengeluaran di tengah krisis biaya hidup.
Premi emas di konsumen utama China naik minggu lalu, dibantu permintaan yang kuat untuk logam kuning, sementara harga di India diperdagangkan dengan diskon untuk pertama kalinya dalam empat minggu karena kenaikan suku bunga domestik.
Kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, melorot 0,31% menjadi 947,23 ton pada sesi Jumat.
Harga emas di pasar spot menyusut 0,8% menjadi USD18,68 per ounce, platinum naik 0,7% menjadi USD860,13, dan paladium bertambah 0,4% menjadi USD2.076,10. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM