Tertekan Beban Bahan Bakar dan Raw Material, Laba Bersih INTP di 1H24 Longsor 37,76%
Tuesday, August 06, 2024       10:46 WIB

Ipotnews - Pada paruh pertama tahun ini, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk () membukukan laba bersih Rp434,71 miliar atau anjlok 37,76 persen dibandingkan dengan Semester I-2023 yang sebesar Rp698,43 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan untuk periode berakhir 30 Juni 2024 yang dikutip Selasa (6/8), perusahaan di bawah kendali Heidelberg Materials AG ini berhasil meraup pendapatan Rp8,12 triliun atau bertumbuh 1,88 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2023 sebesar Rp7,97 triliun.
Namun, beban pokok pendapatan yang dicatatkan di paruh pertama tahun ini melonjak 5,05 persen (year-on-year) menjadi Rp5,82 triliun. Lonjakan ini terutama disebabkan kenaikan beban bahan bakar dan listrik sebesar 7,11 persen (y-o-y) menjadi Rp2,56 triliun, serta beban bahan baku meningkat 11,11 persen (y-o-y) menjadi Rp1,3 triliun.
Dengan adanya peningkatan beban pokok pendapatan yang menjadi Rp5,82 triliun tersebut, maka laba bruto selama enam bulan pertama tahun ini melorot 5,35 persen menjadi Rp2,3 triliun dari Rp2,43 triliun pada periode yang sama di 2023.
Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan yang dicatatkan Indocement di paruh pertama 2024 hanya Rp543,16 miliar atau ambles 38,47 persen (y-o-y), terutama dikarenakan peningkatan beban usaha sebesar 8,8 persen (y-o-y) menjadi Rp1,73 triliun dan ditambah lagi dengan beban keuangan yang membengkak 252,87 persen (y-o-y) menjadi Rp92,17 miliar.
Dengan adanya beban pajak penghasilan (neto) di Semester I-2024 yang sebesar Rp108,45 miliar, maka laba periode berjalan menjadi Rp434,71 miliar atau terperosok 37,76 persen (y-o-y). Adapun besaran laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di Semester I-2024 juga senilai Rp434,71 miliar atau anjlok 37,76 persen (y-o-y).
Per 30 Juni 2024, total ekuitas tercatat Rp20,81 triliun atau menurun 0,76 persen dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2023 yang sebesar Rp20,97 triliun. Total liabilitas hingga akhir Semester I-2024 sebesar Rp6,94 triliun atau lebih rendah 20,05 persen (year-to-date), namun masih didominasi kewajiban jangka pendek Rp5,7 triliun.
Jumlah liabilitas jangka pendek Indocement tersebut masih dikuasai utang kepada Standard Chartered Bank yang mencapai Rp2 triliun dan utang usaha kepada pihak ketiga sebesar Rp1,17 triliun.
Akibat adanya penurunan ekuitas maupun liabilitas , maka total aset perseroan per 30 Juni 2024 menjadi Rp27,75 triliun atau merosot 6,41 persen (y-t-d), dengan jumlah kas dan setara tersisa Rp1,84 triliun atau terkuras 42,32 persen dibandingkan posisi per 31 Desember 2023 yang sebesar Rp3,19 triliun.
(Budi)

Sumber : admin

powered by: IPOTNEWS.COM