Tiphone Mobile Indonesia (TELE) menyiapkan obligasi Rp 1,4 triliun untuk refinancing
Saturday, February 29, 2020       09:51 WIB

JAKARTA. PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk () menyatakan masih memiliki obligasi yang belum terealisasi sebesar Rp 1,4 triliun. Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk  refinancing  obligasi yang jatuh tempo pada Juni mendatang yang berada di kisaran Rp 200 miliar.
"Untuk  rights issue , kami adakan pembicaraan dengan China untuk cari investor karena mereka sudah lebih  advanced  dalam perusahaan digital. Lalu, untuk melunasi obligasi tersebut, kami masih ada Rp 1,4 triliun untuk  refinancing  Rp 200 miliar tersebut," jelas Semuel Kurniawan, Sekretaris Perusahaan , saat ditemui pada paparan publik, Jumat (28/2).
Sebagai informasi, sempat terkena isu gagal bayar obligasi. memiliki kewajiban membayar utang sebanyak Rp 284 miliar, terdiri dari utang jatuh tempo Februari 2020 sebesar Rp 53 miliar dan jatuh tempo Juni 2020 sebanyak Rp 231 miliar.
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan September 2019, pada 2017 menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Tiphone Tahap III Seri B Tahun 2017 sebesar Rp231 miliar dengan tingkat suku bunga 10,5%.
Lalu pada 8 Februari 2019, menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tiphone tahap I Tahun 2019 sebesar Rp53 miliar dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 11,5% per tahun.
Adapun total utang obligasi yang akan jatuh pada tahun 2020 seluruhnya mencapai Rp 539,02 miliar. Total kas dan setara kas , tercatat sebesar Rp1,07 triliun, melampaui jumlah yang jatuh tempo pada tahun ini.
"Kami tidak bisa pesimistis dengan kinerja tahun ini, namun realistis dengan kondisi yang ada, misalnya adanya virus corona ini. Yang terpenting adalah upaya yang dilakukan untuk melunasi obligasi," pungkas dia.

Sumber : KONTAN.CO.ID

powered by: IPOTNEWS.COM