WIKA Gencar Bidik Portofolio Proyek Luar Negeri
Wednesday, August 12, 2020       16:30 WIB

Ipotnews - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk () terus menambah portofolio proyek di luar negeri, seperti di Asia, Timur Tengah, hingga Afrika. Adapun sudah selama 13 tahun mampu mengembangkan ekspansi ke sebelas negara.
Menurut Direktur Utama , Agung Budi Waskito, portofolio yang luas di tingkat domestik dan dukungan dari semua lini bisnis yang memungkinkan perseroan menawarkan jasa konstruksi secara lebih lengkap di pasar internasional.
Dia juga mengatakan perseroan berani masuk ke dalam proyek-proyek strategis dengan tingkat kesulitan cukup tinggi. " bertindak sebagai satu-satunya kontraktor Indonesia yang mengerjakan Kereta Cepat Jakarta Bandung yang juga akan menjadi yang pertama hadir di Indonesia bahkan Asean," jelasnya seperti dikutip  Bisnis , Rabu (12/8).
Agung mengklaim perseroan berusaha optimal untuk melakukan  transfer knowledge  dan transfer teknologi dalam setiap pembangunan proyek yang melibatkan kontraktor internasional. Dengan demikian, kompetensi semakin meningkat dan dipercaya para kontraktor global dalam pengembangan bisnis di luar negeri.
Adapun, tengah mengerjakan sejumlah proyek di luar negeri. Beberapa di antaranya pekerjaan Istana Kepresidenan di Republik Niger, Sanying Metro Line di Taiwan, Limbang Cable Stay Bridge di Malaysia, Clarin Bridge di Filipina, Yangon Railway Upgrading dan Yangon Mandalay Circular Improvement di Myanmar, dan Soibada Bridge di Timor Leste.
Sebelumnya menurut Sekretaris Perusahaan , Mahendra Wijaya, perseroan tengah aktif mengikuti tender proyek baik di dalam maupun luar negeri. Adapun membidik proyek senilai Rp15 triliun di dalam negeri yang berasal dari beberapa sektor yakni infrastruktur, energi, pabrik pengolahan, dan gedung.
Di sisi lain, Mahendra menyebut perseroan juga mengejar proyek di luar negeri. menurutnya tengah membidik sejumlah pekerjaan dengan total nilai kontrak sekitar Rp2 triliun. melaporkan perolehan kontrak baru perseroan senilai Rp3,42 triliun per Juni 2020. Total  orderbook  atau kontrak dihadapi senilai Rp79,46 triliun. (winardi)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM