Wall Street Berakhir di Zona Merah, Saham Teknologi Pimpin Kejatuhan
Thursday, February 09, 2023       05:15 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir di zona merah, Rabu, memangkas sebagian besar kenaikan yang kuat di sesi sebelumnya, dengan saham yang berfokus pada teknologi memimpin kejatuhan.
Alphabet Inc, induk usaha Google, adalah hambatan terbesar di S&P 500 dan Nasdaq. Sahamnya merosot 7,7% setelah chatbot AI yang baru, Bard, memberikan jawaban yang salah dalam iklan online, demikian laporan  Reuters,  di New York Rabu (8/2) atau Kamis (9/2) pagi WIB.
Menambah  mood  yang hati-hati, pejabat Federal Reserve, Rabu, mengatakan lebih banyak kenaikan suku bunga akan terjadi karena bank sentral bergerak maju dengan upaya untuk mengendalikan inflasi. Tidak ada yang mengisyaratkan bahwa laporan ketenagakerjaan yang kuat pada Januari dapat mendorong tindakan kebijakan yang lebih agresif.
Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan inflasi tampaknya siap untuk terus melambat tahun ini, tetapi perjuangan bank sentral untuk mencapai target 2% "mungkin akan menjadi perjuangan yang panjang" dengan kebijakan moneter yang tetap ketat untuk waktu yang lebih lama dari yang diantisipasi.
Saham menguat pada perdagangan Selasa setelah sesi Chairman Fed Jerome Powell di hadapan Economic Club of Washington, di mana dia mengatakan suku bunga mungkin perlu bergerak lebih tinggi dari ekspektasi jika ekonomi Amerika Serikat tetap kuat, tetapi dia merasa proses "disinflasi" sedang berlangsung.
Komentarnya mengulangi apa yang disampaikan pada konferensi pers pekan lalu, semakin memperkuat harapan investor bahwa bank sentral akan segera berhenti atau berbalik arah terkait kenaikan suku bunga.
"Ini adalah jenis  yin-dan-yang  berkelanjutan, jika Anda mau, dengan, 'Ke mana kita akan bergerak dengan The Fed?'," kata Sal Bruno, CIO IndexIQ. "Kita bakal terus memperkirakan banyak hambatan."
Meski begitu, Nasdaq tetap melambung sekitar 14% untuk 2023 hingga saat ini.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 207,68 poin atau 0,61% menjadi 33.949,01, S&P 500 kehilangan 46,14 poin atau 1,11% menjadi 4.117,86 dan Nasdaq Composite Index anjlok 203,27 poin atau 1,68% menjadi 11.910,52.
Semua sektor utama S&P 500 berakhir lebih rendah, dengan jasa komunikasi merosot 4,1% dan teknologi melorot 1,3%. Utilitas menyusut 1,7%.
Investor khawatir tentang seberapa agresif tindakan Fed tahun ini menyusul laporan ketenagakerjaan Amerika yang sangat kuat, Jumat.
Mereka juga khawatir tentang laporan yang variatif dari perusahaan Amerika dalam musim laporan keuangan ini. Dengan hasil dari lebih dari setengah perusahaan S&P 500, laba diperkirakan masih akan menurun pada kuartal keempat 2022 (year-over-year), menurut data IBES dari Refinitiv.
Setelah bel penutupan, saham perusahaan hiburan Walt Disney melambung 1,6% setelah rilis kinerja kuartalannya. Sahamnya mengakhiri sesi reguler dengan kenaikan 0,1%.
Investor juga mencerna komentar dari pidato kenegaraan Presiden Joe Biden, Selasa malam, ketika dia mendukung desakan untuk mengenakan pajak  buyback  saham perusahaan.
CVS Health Corp ditutup melesat 3,5% setelah penawaran pembelian tunai senilai USD9,5 miliar untuk Oak Street Health Inc. Saham Oak Street Health meroket 4,6%.
Volume di bursa Wall Street tercatat 10,62 miliar saham, dibandingkan rata-rata 11,93 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM