Wall Street Catat Penguatan Empat Sesi Beruntun Jelang Rilis Data Inflasi AS
Tuesday, September 13, 2022       04:22 WIB

Ipotnews - Wall Street memperpanjang kenaikannya, Senin, reli ke penutupan yang lebih tinggi ketika investor menunggu data inflasi penting yang dapat memberikan petunjuk tentang kebijakan pengetatan Federal Reserve.
Saham energi dan teknologi membantu tiga indeks saham utama Wall Street menyentuh level tertinggi dua pekan dan mencatatkan kenaikan sesi keempat berturut-turut, di mana saham  growth  sedikit lebih disukai ketimbang  value , demikian laporan  Reuters,  di New York, Senin (12/9) atau Selasa (13/9) pagi WIB.
Indeks harga konsumen (IHK) Departemen Tenaga Kerja, dijadwalkan sebelum bel pembukaan Selasa, adalah  event  utama minggu ini, dan akan ditelaah untuk tanda-tanda mengenai jumlah dan ukuran kenaikan suku bunga The Fed di masa mendatang.
"IHK diperkirakan melihat sedikit penurunan," kata Robert Pavlik, Manajer Portofolio Dakota Wealth di Fairfield, Connecticut. "Pasar berharap berita itu diterjemahkan ke dalam kenaikan suku bunga yang lebih kecil setelah pertemuan FOMC September."
"Karena itu, kita melihat tipe mentalitas  risk-on  hari ini," papar Pavlik.
Kamis, Chairman The Fed, Jerome Powell, menegaskan bank sentral tetap "berkomitmen kuat" untuk mengatasi inflasi yang tinggi selama beberapa dekade, dan akan "terus melakukannya sampai pekerjaan benar-benar tuntas."
Ekonom yang disurvei  Reuters  memperkirakan IHK bulanan berkontraksi 0,1% pada Agustus dari Juli, turun ke posisi 8,1% (year-on-year), terutama karena penyusutan harga komoditas baru-baru ini.
Pasar keuangan saat ini memperkirakan 92% kemungkinan bahwa Komite Pasar Terbuka Federal ( FOMC ) akan menerapkan kenaikan suku bunga 75 basis poin ketiga berturut-turut pada akhir pertemuan kebijakan minggu depan, menurut alat FedWatch CME.
"Pasar sekarang sepenuhnya memperhitungkan kenaikan 75 basis poin untuk September," kata Pavlik. "Pasar berharap yang berikutnya adalah 50 basis poin dan kita akan melihat sedikit penurunan kenaikan suku bunga setelah itu, dan Wall Street dapat bertahan dengan itu."
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 229,63 poin, atau 0,71%, menjadi 32.381,34, S&P 500 melonjak 43,05 poin, atau 1,06%, menjadi 4.110,41 sedangkan Nasdaq Composite Index melambung 154,10 poin, atau 1,27%, menjadi 12.266,41.
Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau. Perusahaan energi, didorong oleh penguatan harga minyak mentah, menikmati persentase kenaikan terbesar.
Transportasi yang sensitif secara ekonomi mengungguli pasar yang lebih luas, sementara saham berkapitalisasi kakap yang memimpin pasar memberikan peningkatan paling besar.
Lonjakan 3,9% pada saham Apple Inc memberi S&P 500 dan Nasdaq dorongan terbesar mereka, beberapa hari setelah raksasa teknologi itu meluncurkan iPhone dan Apple Watch terbarunya.
Pabrikan obat Bristol-Myers Squibb melesat 3,1% menyusul persetujuan Food and Drug Administration untuk obat psoriasis, Jumat malam.
Pesaingnya, Amgen Inc, produsen obat psoriasis Otezla, anjlok 4,1%.
Twitter Inc mengakhiri sesi dengan penurunan 1,8% di tengah perselisihan hukumnya dengan CEO Tesla Inc Elon Musk karena membatalkan kesepakatan untuk mengakuisisi platform media sosial itu.
Platform penjualan mobil, Carvana Co, melonjak 15,5% menyusul  upgrade  saham dari Piper Sandler menjadi "overweight". (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM