Wall Street Catat Rekor Penutupan Tertinggi Lagi di Tengah Optimisme Investor
Tuesday, July 27, 2021       05:05 WIB

Ipotnews - Tiga indeks utama Wall Street mencatat rekor penutupan tertinggi untuk sesi kedua berturut-turut, Senin, karena investor optimistis menyambut laporan keuangan sejumlah raksasa teknologi pekan ini, sementara kehati-hatian menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve menahan pergerakan pasar.
Indeks berbasis luas S&P 500 menguat 0,24% atau 10,51 poin ke rekor penutupan baru di 4.422,30, memperpanjang kenaikan beruntun menjadi lima sesi, demikian laporan  Reuters,  di New York, Senin (26/7) atau Selasa (27/7) pagi WIB.
Dow Jones Industrial Average meningkat 82,76 poin, atau 0,24%, ke level tertinggi sepanjang masa di 35.144,31, juga naik untuk hari kelima berturut-turut. Nasdaq Composite Index bertambah 0,03% atau 3,72 poin menjadi 14.840,71, level tertinggi yang baru.
Lebih dari sepertiga dari emiten S&P 500 akan melaporkan kinerja kuartalannya minggu ini, termasuk Apple Inc, Microsoft Corp, Amazon.com Inc dan induk usaha Google, Alphabet Inc, empat perusahaan Amerika Serikat terbesar berdasarkan nilai pasar. Saham Apple naik 0,3%.
Saham Tesla Inc, yang melaporkan hasil kuartalan setelah penutupan pasar, melonjak sekitar 1% dalam  after-hours trading.  Sahamnya mengakhiri sesi reguler melambung 2,2%.
Sebagian besar laporan laba kuartal kedua dengan mudah mengalahkan ekspektasi analis sejauh ini, meningkatkan proyeksi pertumbuhan yang sudah sangat besar untuk kuartal kedua, menurut data Refinitiv.
"Kita terus melihat kejutan positif, dan bahkan dengan banyak optimisme serta peningkatan perkiraan memasuki musim laporan keuangan, kita masih melihat perusahaan melebihi ekspektasi tersebut," kata Tim Ghriskey, Chief Investment Strategist di Inverness Counsel, New York.
"Ketika kita memasuki jantung (musim laporan keuangan) dan kita mendapatkan industri serta lebih banyak emiten siklikal, akan menarik untuk melihat tidak hanya berapa banyak yang ada dalam hal pemulihan tetapi juga apakah ada dampak dari beberapa masalah ini, yang berarti inflasi, lonjakan harga."
3M Co, naik 0,6%, akan melaporkan kinerja kuartalannya pada Selasa, sementara Boeing Co, meroket 2%, akan merilisnya Rabu.
Pertemuan dua hari The Fed dimulai Selasa, dan semua mata mungkin tertuju pada apakah bank sentral mengungkapkan kekhawatiran baru tentang inflasi yang tinggi ketika menyimpulkan pertemuannya pada Rabu.
Pada Juni, The Fed mengindikasikan akan mulai menaikkan suku bunga sebanyak dua kali di 2023, lebih cepat dari ekspektasi sebelumnya.
Optimisme yang berkelanjutan atas laporan laba kuartal kedua membantu mengimbangi kekhawatiran baru-baru ini atas dampak pasar dari varian Delta Covid-19.
Saham perusahaan China yang melantai di bursa Wall Street berguguran setelah Beijing, pekan lalu, mengumumkan aturan baru tentang  private tutoring  dan perusahaan pendidikan online, yang terbaru dari serangkaian tindakan keras terhadap sektor teknologi yang telah mengguncang pasar keuangan.
Perusahaan  e-commerce  Alibaba Group dan mesin pencari Baidu Inc, dua saham China terbesar yang terdaftar di Amerika Serikat, melemah. Alibaba anjlok 7,2% dan Baidu turun 6%.
Kejatuhan saham China baru-baru ini lebih curam ketimbang yang tercatat selama puncak perang perdagangan China-AS pada 2018, terutama karena penargetan Beijing terhadap sejumlah perusahaan teknologi kakap.
Di antara emiten lain yang membukukan penurunan, pabrikan senjata, Lockheed Martin Corp, merosot 3,3% setelah program pengembangan aeronautika rahasia menyebabkan perusahaan itu gagal memenuhi estimasi laba. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM