Wall Street Ceria di Tengah Optimisme Kesepakatan Paket Bantuan Amerika
Wednesday, October 21, 2020       04:33 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street menguat, Selasa, setelah Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, mengisyaratkan Partai Demokrat dan Gedung Putih membuat kemajuan dalam negosiasi untuk kesepakatan stimulus fiskal yang baru.
Dow Jones Industrial Average ditutup 113,37 poin lebih tinggi, atau 0,4%, menjadi 28.308,79, demikian laporan   CNBC  dan  AFP,  di New York, Selasa (20/10) atau Rabu (21/10) pagi WIB. Indeks 30 saham unggulan itu sempat melesat lebih dari 300 poin.
Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 naik 0,47% atau 16,20 poin menjadi 3.443,12 sedangkan Nasdaq Composite Index meningkat 0,33% atau 37,51 poin menjadi 11.516,49.
Saham Carnival Corporation dan American Airlines masing-masing melonjak 3,3% dan 1,9%, ketika kelompok perusahaan yang paling diuntungkan dari pembukaan kembali ekonomi memimpin penguatan. Kohl's melambung 6,6% dan Nordstrom melesat 1,2%.
Selasa, Pelosi mengatakan kedua belah pihak membuat kemajuan dalam negosiasi mereka. "Semoga di penghujung hari, kita akan tahu di mana kita berada," kata Pelosi kepada  Bloomberg TV.  "Tetapi saya optimistis."
Pelosi memberikan waktu 48 jam kepada pemerintahan Presiden Donald Trump, Minggu, untuk mencapai kesepakatan stimulus virus korona sebelum pemilu 3 November.
Namun, dia mengatakan pada Selasa tentang tenggat waktu 48 jam: "Itu bukan hari dimana kita akan membuat kesepakatan, itu adalah hari di mana kita akan memiliki persyaratan di atas meja untuk bisa bergerak ke langkah selanjutnya."
Dia dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin diperkirakan melakukan percakapan Selasa petang.
"Stimulus fiskal adalah hal terpenting bagi pasar saat ini," kata David Wagner, Manajer Portofolio Aptus Capital Advisors. "Kita lihat itu dengan pasar yang naik dan turun setiap hari hanya karena perkembangan perundingan stimulus."
"Rakyat Amerika membutuhkan stimulus sekarang; mereka menderita saat ini," kata Wagner.
Partai Demokrat di DPR meloloskan dua RUU bantuan tambahan yang tidak menemukan daya tarik di Senat yang dikendalikan Republik, yang bergerak untuk memberikan suara pada paket bantuan senilai USD500 miliar pekan ini. RUU terbaru dari Partai Demokrat adalah USD2,2 triliun, sementara Gedung Putih meningkat hingga sekitar USD1,9 triliun dalam beberapa pekan terakhir.
Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell, yang menolak proposal sekitar USD2 triliun, mengubah arah dan mengatakan dia akan membawa paket itu ke pemungutan suara jika ada RUU yang didukung Trump.
Kepala staf Gedung Putih Mark Meadows mengatakan Pelosi dan Mnuchin membuat "kemajuan yang baik" pada paket pengeluaran itu dan diharapkan bisa mencapai kesepakatan akhir minggu ini.
Tetapi kedua belah pihak masih terpisah "beberapa ratus miliar dolar". "Pada akhirnya ini harus menjadi kesepakatan bipartisan," katanya.
Meski begitu, Andrew Smith, Chief Investment Strategist Delos Capital Advisors, mengatakan kegagalan untuk meloloskan kesepakatan stimulus pekan ini tidak akan mengirim ekonomi kembali ke resesi tetapi akan membuat pemulihan menjadi lebih sulit.
"Kami tidak percaya siklus bisnis baru akan terhalang jika kesepakatan stimulus tidak diselesaikan, tetapi kami yakin, jika kesepakatan stimulus di sisi fiskal diselesaikan, itu akan membantu mendorong ekonomi ke dalam siklus bisnis jauh lebih cepat dari yang kami prediksi sejauh ini," kata Smith.
Pasar saham juga menggeliat setelah CEO Moderna mengatakan kepada  Wall Street Journal  bahwa vaksin virus korona perusahaan itu dapat tersedia untuk penggunaan darurat pada Desember jika mendapat hasil positif dari uji coba sementara pada November.
Anggota Dow, Travelers, melonjak 5,6% didukung hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan. Perusahaan itu membukukan laba USD3,12 per saham dengan pendapatan USD7,77 miliar. Analis yang disurvei oleh Refinitiv memperkirakan laba USD3,03 per saham dengan penjualan USD7,55 miliar. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM