Wall Street Terdongkrak Kesaksian Chairman The Fed, Nasdaq Cetak Rekor
Thursday, July 11, 2019       04:55 WIB

Ipotnews - Bursa saham Wall Street mencetak rekor tertinggi, Rabu, setelah kesaksian dari Chairman Federal Reserve, Jerome Powell, mendukung kasus untuk kebijakan moneter yang lebih longgar di Amerika Serikat.
S&P 500 sempat menembus di atas 3.000 untuk pertama kalinya, sementara Nasdaq Composite dan Dow Jones Industrial Average juga sempat mencapai level tertinggi sepanjang masa.
Tetapi pada penutupan, hanya Nasdaq yang tetap mempertahankan rekor setelah menguat 0,75 persen atau 60,80 poin menjadi 8.202,53, demikian laporan   CNBC  dan  AFP , di New York, Rabu (10/7) atau Kamis (11/7) pagi WIB.
Dow Jones Industrial Average naik 0,29 persen atau 76,71 poin menjadi 26.860,20, sedangkan indeks berbasis luas S&P 500 bertambah 0,45 persen atau 13,44 poin menjadi 2.993,07.
"Saya pikir aman untuk mengatakan Powell menunjukkan sikap  dovish  dan pemangkasan (suku bunga) seperempat poin akan datang," kata Mike Loewengart, Vice President E-Trade.
"Yang menarik adalah seberapa cepat Powell menunjuk ke luar negeri guna mendukung kasus untuk ekonomi yang melemah. Karena kenyataannya adalah segalanya masih cukup kuat di dalam negeri, data ketenagakerjaan pekan lalu membuat itu menjadi jelas."
Dalam kesaksian di hadapan House Financial Services Committee, Powell mengatakan investasi bisnis di seluruh AS telah melambat "terutama" baru-baru ini karena ketidakpastian atas prospek ekonomi tetap ada.
"Banyak peserta FOMC melihat bahwa kasus untuk kebijakan moneter yang agak akomodatif telah menguat. Sejak itu, berdasarkan data yang masuk dan perkembangan lainnya, tampak ketidakpastian seputar ketegangan perdagangan dan kekhawatiran tentang kekuatan ekonomi global terus membebani prospek ekonomi AS," kata Powell.
"Saya tidak berpikir itu mengubah apa pun. Semua orang memperkirakan dia akan memotong (suku bunga) pada pertemuan Juli," kata Maris Ogg, analis Tower Bridge Advisors, yang berpikir The Fed akan melakukan pemotongan suku bunga 25 basis poin bulan ini.
"Tetapi pemangkasan 50 basis poin tidak akan terjadi," kata Ogg. "Kami tidak melihat banyak pelemahan dan itu akan menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak berfungsi dengan baik."
Menyusul kesaksian itu, sebagian besar investor masih memperkirakan penurunan suku bunga yang lebih kecil tetapi taruhan minoritas yang solid pada pemotongan yang lebih besar yakni 50 basis poin.
Saham raksasa teknologi melonjak satu persen atau lebih, termasuk Apple, Amazon, dan induk usaha Google, Alphabet. Perusahaan teknologi lain dengan kenaikan besar termasuk Tesla, yang melambung 3,9 persen dan Micron Technology, yang melejit 3,8 persen.
Produsen minyak adalah sektor berkinerja terbaik lainnya, dengan ConocoPhillips dan Devon Energy keduanya melejit lebih dari dua persen karena penguatan harga minyak.
Tetapi Levi Strauss & Co merosot 12 persen setelah margin laba kuartal kedua lebih rendah dari perkiraan analis.
American Airlines menguat 1,8 persen karena menaikkan tolok ukur pendapatan utama, meski mengatakan pengandangan pesawat Boeing 737 MAX akan menurunkan laba kuartal kedua sebesar USD185 juta. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM