Wall Street Terjerembab Lagi, Dow Melemah Lebih dari 500 Poin
Wednesday, November 21, 2018       05:39 WIB

Ipotnews - Saham Wall Street kembali terpukul untuk hari kedua berturut-turut, Selasa, dengan kejatuhan sektor teknologi menyebar ke area lainnya, terutama energi dan ritel.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 2,21 persen, atau 551,8 poin, untuk berakhir di posisi 24.465,64, menghapus keuntungan untuk tahun ini, demikian laporan  AFP  dan   CNBC  , di New York, Selasa (20/11) atau Rabu (21/11) pagi WIB.
Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 menyusut 1,82 persen atau 48,84 poin menjadi 2.641,89, sedangkan Indeks Komposit Nasdaq berkurang 119,65 poin atau sekitar 1,7 persen menjadi 6.908,82.
Setelah Selasa, Nasdaq adalah satu-satunya dari tiga indeks utama masih berpegang pada kenaikan moderat untuk tahun ini, tetapi berada di level terendah dalam lebih dari tujuh bulan.
"Hari ini lagi-lagi terjadi aksi jual hebat," kata JJ Kinahan, analis TD Ameritrade. "Investor melakukan  repricing  saham."
Analis menyalahkan kejatuhan tersebut pada kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan global yang diperparah oleh serangkaian kenaikan suku bunga Federal Reserve dan perselisihan perdagangan Amerika-China.
Beberapa pengamat pasar mengatakan kejatuhan itu diperparah oleh volume perdagangan yang ringan pekan ini menjelang liburan Thanksgiving, Kamis, ketika pasar akan ditutup.
"Ini sepertinya kekhawatiran yang berkepanjangan tentang apa yang memicu pelemahan Oktober. Itu kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi," ujar Craig Callahan, Presiden Icon Funds. "Saya pikir orang-orang itu salah, tetapi mereka memegang kendali saat ini."
Sebagian besar raksasa teknologi terjerembab lagi, termasuk Apple dan Microsoft, yang masing-masing merosot 4,8 persen dan 2,8 persen. Amazon dan Netflix turun lebih sederhana, sementara induk usaha Google, Alphabet, dan Facebook menguat didorong  bargain hunting .
"Jangka pendek, pelemahan tak terduga di sektor teknologi bisa berdampak signifikan terhadap ekonomi global, menambah apa yang sudah tampak seperti lingkungan makro yang suram," ucap Dario Perkins, Managing Director TS Lombard.
"Saham terkait minyak bumi merupakan segmen lemah lainnya, dengan anggota Dow, ExxonMobil dan Chevron, jatuh hampir tiga persen dan Apache merosot 5,1 persen.
Pelemahan itu terjadi setelah patokan harga minyak Amerika anjlok 6,6 persen menjadi USD53,43 per barel, tingkat terendah dalam lebih dari setahun, di tengah kekhawatiran atas prospek kelebihan pasokan.
Perusahaan ritel papan atas sebagian besar berguguran setelah laporan keuangan yang variatif, dengan Target turun 10,5 persen, Lowe -5,7 persen dan Kohl's -9,2 persen. Pengecualian adalah Best Buy, yang melejit 2,2 persen. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM