Wall Street Variatif Jelang Kesaksian Powell, Dow Jatuh Lagi
Wednesday, July 10, 2019       04:57 WIB

Ipotnews - Bursa saham Wall Street berakhir variatif, Selasa, dengan Dow Jones Industrial Average kembali melanjutkan pelemahan, menjelang kesaksian Chairman Federal Reserve, Jerome Powell, di hadapan Kongres AS. Pernyataannya akan dicermati sebagai petunjuk bagi kemungkinan pemangkasan suku bunga.
Indeks Dow ditutup 22,65 poin lebih rendah, atau 0,1 persen menjadi 26.783,49, membukukan penurunan beruntun tiga hari, setelah ditekan oleh saham 3M, demikian laporan   CNBC   dan  AFP , di New York, Selasa (9/7) atau Rabu (10/9) pagi WIB.
Namun, Nasdaq Composite Index dan S&P 500 menguat, karena saham Facebook dan Amazon masing-masing melonjak lebih dari satu persen. Nasdaq naik 0,54 persen (43,35 poin) menjadi 8.141,73, sedangkan S&P 500 bertambah 0,12 persen atau 3,68 poin menjadi 2.979,63.
Powell dijadwalkan memberikan kesaksian di depan House Financial Services Committee, Rabu. Ini terjadi tepat setelah laporan ketenagakerjaan yang lebih kuat dari perkiraan menimbulkan pertanyaan tentang kebijakan suku bunga The Fed.
Investor akan mencari petunjuk apakah The Fed bakal menurunkan suku bunga akhir bulan ini, seperti yang diperkirakan secara luas, atau apakah bank sentral berpikir ekonomi cukup kuat untuk mempertahankan kebijakan moneter saat ini.
"Hari ini, pertanyaan besarnya adalah: apakah The Fed akan memotong suku bunga pada pertemuan Juli atau tidak?" kata Adam Sarhan, analis 50 Park Investments. "Tekanan bagi The Fed untuk segera memotong suku bunga sudah bergeser karena laporan ketenagakerjaan tersebut."
Para  t  rader  memperhitungkan probabilitas 100 persen untuk penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan Juli, menurut alat FedWatch CME Group. Namun, ekspektasi untuk pemangkasan yang lebih agresif terhambat menyusul data pekerjaan bulanan yang lebih kuat dari perkiraan, yang dirilis Jumat.
"Meski tidak berarti kesepakatan sudah selesai, basis kami masih The Fed akan memotong suku bunga secara  pre-emptive  pada Juli," kata Mark Haefele, Kepala Investasi Global di UBS Global Wealth Management.
Ekspektasi untuk suku bunga yang lebih rendah mendorong saham ke rekor tertinggi, minggu lalu. Hal itu juga mengirim indeks utama melonjak pada Juni. S&P 500 menguat 6,9 persen pada Juni sementara Dow dan Nasdaq masing-masing melonjak lebih dari tujuh persen.
Kenaikan saham baru-baru ini terjadi ketika China dan AS sepakat untuk menunda pengenaan tarif tambahan pada barang masing-masing dan memulai kembali perundingan perdagangan. Kedua belah pihak dijadwalkan untuk melanjutkan negosiasi minggu ini.
Dalam berita korporasi, saham Netflix naik satu persen setelah penyedia layanan  streaming  itu mengatakan musim ketiga "Stranger Things" mencatat rekor pemirsa.
PepsiCo melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan, tetapi sahamnya turun lebih dari satu persen. Levi Strauss dijadwalkan melaporkan angka triwulanan setelah bel penutupan. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM


Berita Terbaru

Saturday, Apr 27, 2024 - 12:06 WIB
Bos BCA Buka-Bukaan Alasan Rupiah Jeblok, Bukan Iran-Israel
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:50 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of KKGI
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:45 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of BBTN
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:41 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of PTMP
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:38 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of CBUT
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:35 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ASLC
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:31 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of AALI
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:28 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of COCO
Saturday, Apr 27, 2024 - 11:25 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of HEAL
Saturday, Apr 27, 2024 - 10:28 WIB
Mitigasi Dampak Memanasnya Geopolitik Global, PGAS Bakal Optimalkan LNG