Wall Street Tersengat Data Tenaga Kerja AS: Dow -0,41%, S&P 500 -0,61% dan Nasdaq -0,63%
Thursday, June 01, 2023       05:08 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir di zona merah, Rabu, karena kesepakatan untuk menaikkan plafon utang federal menuju pemungutan suara penting di Kongres, sementara data pasar tenaga kerja yang kuat mengguncang investor yang khawatir Federal Reserve akan menaikkan suku bunga lagi pada bulan ini.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 134,51 poin atau 0,41% menjadi 32.908,27, demikian laporan  Reuters,  di New York, Rabu (31/5) atau Kamis (1/6) pagi WIB.
Sementara itu, indeks berbasis luas S&P 500 kehilangan 25,69 poin, atau 0,61%, menjadi 4.179,83; dan Nasdaq Composite Index menyusut 82,14 poin, atau 0,63%, menjadi 12.935,29.
Sejauh Mei, S&P 500 menguat 0,26%, Dow kehilangan 0,3,48% dan Nasdaq meroket 5,80%.
Volume di bursa Wall Street tercatat 13,87 miliar saham, dibandingkan rata-rata 10,58 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
DPR Amerika Serikat diperkirakan memberikan suara Rabu malam waktu setempat, terkait legislasi untuk menaikkan batas utang USD31,4 triliun, sebuah langkah penting untuk menghindari gagal bayar yang dapat terjadi awal minggu depan tanpa persetujuan kongres.
DPR akan mengirim legislasi tersebut ke Senat, di mana debat dapat berlangsung hingga akhir pekan, tepat sebelum 5 Juni ketika pemerintah dapat mulai kehabisan uang.
Tetapi sebagian besar analis memperkirakan persetujuan RUU tersebut, dan Presiden Joe Biden, Rabu, mengatakan dia mengharapkan UU plafon utang tersebut berada di mejanya Senin depan.
"Pasar obligasi menyukai adanya disiplin fiskal dan pasar ekuitas menyukai hal itu kaerena tidak akan mengganggu pertumbuhan," kata Brad Conger, Deputy Chief Investment Officer Hirtle Callaghan & Co di Conshohocken, Pennsylvania.
"Saya tidak berpikir kita bisa meminta hasil yang lebih baik."
Namun, valuasi ekuitas tertekan mengingat suku bunga yang tinggi, ekonomi melambat dan inflasi perlu menurun lebih lanjut, kata Conger.
"Terus terang, jika kita benar-benar melambat, pasar tidak menawarkan makan siang gratis," papar dia. "Ini akan menjadi perjuangan jika inflasi tidak dianggap surut, di mana kita berada."
Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa lowongan pekerjaan AS secara tak terduga naik pada April, mencerminkan kekuatan pasar tenaga kerja yang persisten, menunjukkan tekanan pada upah dan inflasi.
Trader berjangka menaikkan hingga 70% kemungkinan kenaikan 25 basis poin pada pertemuan kebijakan 13-14 Juni the Fed. Tetapi kemungkinan itu turun menjadi sekitar 32% setelah komentar pejabat the Fed yang condong ke apa yang disebut beberapa orang sebagai "jeda hawkish".
Gubernur Fed dan calon wakil ketua Philip Jefferson mengatakan melewatkan kenaikan suku bunga dalam dua minggu akan memberikan waktu kepada perumus kebijakan untuk melihat lebih banyak data sebelum membuat keputusan. Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker, Rabu, juga mengatakan bahwa untuk saat ini dia cenderung untuk mendukung "melewati" kenaikan suku bunga.
"Data ekonomi baru-baru ini tidak benar-benar mendukung jeda kenaikan suku bunga," kata Tim Ghriskey, Chief Investment Strategist Inverness Counsel di New York. "Tetapi kita mendapati sejumlah gubernur Fed sore ini mengatakan jeda merupakan sebuah kemungkinan atau pasti mungkin."
Laporan pengangguran Mei oleh Departemen Tenaga Kerja, yang akan dirilis Jumat, dapat memutuskan apakah terjadi kenaikan suku bunga.
Indeks utama Wall Street mengupas beberapa penurunan setelah komentar dari pejabat Fed tersebut.
Keuntungan yang didorong saham teknologi menempatkan Nasdaq di jalur untuk mencetak kinerja terbaiknya pada bulan Mei sejak 2020.
Federal Deposit Insurance Corporation mengatakan total simpanan bank turun dengan rekor 2,5% pada kuartal pertama setelah kejatuhan dua bank besar.
Indeks sektor keuangan S&P 500 tersungkur 1,1%, dengan bank mengambil beban terberat dengan penurunan 2,0%.
Advance Auto Parts Inc anjlok 35,0%, jatuh paling tinggi di S&P 500, setelah pengecer suku cadang mobil itu memangkas perkiraan setahun penuh.
Saham pabrikan suku cadang mobil lainnya termasuk Genuine Parts Co, Autozone dan O'Reily Automotive juga terjungkal, masing-masing 5,6%, 2,8% dan 2,7%.
Hewlett Packard Enterprise Co tergelincir 7,1% setelah pendapatan kuartal ledua meleset dari estimasi Wall Street.
Saham Nvidia Corp merosot 5,7% sehari setelah mencapai rekor tertinggi yang secara singkat mendongkrak nilai pasarnya di atas USD1 triliun, Selasa, dipicu spekulasi pada ledakan AI.
Intel Corp meraih keuntungan terbesar di S&P 500, melonjak 4,8% karena pembuat chip tersebut mengatakan berada di jalur yang tepat untuk mencapai ujung atas perkiraan pendapatan kuartal kedua.
Intel meroket 14,7% dalam reli tiga hari terbesarnya sejak Maret 2009. (ef)

Sumber : Admin

powered by: IPOTNEWS.COM