Bursa Pagi: Global-Regional Terbenam ke Zona Merah, Net Sell Asing Membebani IHSG
Friday, November 14, 2025       08:27 WIB
  • Bursasaham Asia dibuka di zona merah, terbebani kejatuhan saham teknologi global dan keraguan atas prospek pemangkasan suku bunga The Fed.
  • Penurunan tajam terjadi di Jepang, Korea Selatan, terseret kejatuhan saham teknologi,Australia juga anjlok , sementara China bersiap merilis serangkaian data ekonomi penting.
  • IHSG diperkirakan bergerak terbatas dengan peluang menguat selama bertahan di atas support, meski tekanan jual asing masih menahan laju penguatan indeks.

Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (14/11), bursa saham Asia dibuka melemah melanjutka tren kejatuhan indeks acuan pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa dan Wall Street. Saham-saham teknologi terus berada di bawah tekanan dan keraguan terhadap pemangkasan suku bunga The Fed kembali mencuat.
Di Jepang saham-saham teknologi berguguran. Saham konglomerat teknologi Rakuten Group dan pembuat peralatan uji semikonduktor Advantest ambles 6,57% dan 5,27%. Lasertec terperosok 3,97%. Raksasa Jepang SoftBank juga sempat rontok hingga 8% pada awal perdagangan.
Raksasa indeks Samsung Electronics drop lebih dari 3%, sementara SK Hynix, pemasok chip memori untuk Nvidia, ambles 5%.
China akan merilis data penjualan ritel, output industri, dan investasi aset tetap untuk Oktober hari ini. Investasi aset tetap, yang mencakup sektor real estat, secara tak terduga turun 0,5% pada September.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan penurunan indeks ASX 200, Australia sebesar 1,58%. Indeks berlanjut turun 1,43% (125 poin) ke 8.628,40 pada pukul 8:15 WIB.
Indeks Kospi, Korea Selatan terperosok 2,29% dan Kosdaq anjlok 1,42%. Kospi berlanjut menukik turun 2,31% ke level 4.074,41.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang drop 1,29% (-654,11 poin) ke posisi 50.627,72, setelah dibuka anjlok 1,85%, dan Topix merosot 1,03%.
Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) hari ini diperkirakan masih akan mencoba kembali ke atas 8.400 meski menghadapi tekanan jual seiring berlanjutnya  net sell  asing. IHSG mengakhiri sesi perdagangan kemarin dengan melemah 0,2% menjadi 8.371. Harga ETF saham Indonesia,  iShares MSCI Indonesia ETF    ( EIDO ), di New York Stocks Exchange merosot 0,98% ke USD18,27.
Beberapa analis memperkirakan pergerakan IHSG hari ini masih berpeluang menguat selama mampu bertahan di atas area support. Namun IHSG juga berisiko melemah terbatas pada perdagangan akhir pekan ini di tengah tekanan jual asing. Secara teknikal indeks berada masih berada dalam struktur penguatan jangka menengah, berpotensi menguji level support 8.360, setelah menembus  resistance  psikologis di 8.400.
Analis Indo Premier berpendapat, IHSG terkoreksi tipis -0.2% diperdagangan kemarin, ditekan kejatuhan saham-saham  bluechip.  Indeks IDX30 -1.1% seiring  outflow  asing ditengah tekanan yg terjadi pada rupiah.
Amerika Serikat dan Eropa
Perdagangan saham di bursa Wall Street pagi tadi ditutup merosot tajam, seiring melemahnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed akibat kekhawatiran inflasi dan perbedaan pandangan pejabat bank sentral mengenai kondisi ekonomi AS. Pelaku pasar kini memperkirakan peluang pemotongan suku bunga 25 bps pada Desember sekitar 47%, menyusut dari 70 persen pada pekan lalu.
Sembilan dari 11 sektor S&P 500 berada di zona merah dipimpin kejatuhan sektor  consumer discretionary  (-2,73%), disusul sektor teknologi informasi (-2,37%). Saham teknologi terpukul karena kekhawatiran valuasi dan koreksi sektor AI. Nvidia dan Broadcom ambles 3,6% dan 4,3%. Tesla terjungkal 6,6%. Walt Disney rontok 7,8%. Saham Western Digital, Seagate, dan SanDisk drop 5,4% hingga hampir 14%. Tapi Cisco Systems dan APA Corp meloncat 4,6% dan 3,3%.
  • S&P 500 anjlok 1,66% (-113,43 poin) ke posisi 6.737,49.
  • Nasdaq Composite terperosok 2,29% (-536,10 poin) ke 22.870,36.
  • Dow Jones Industrial Average drop 1,65% (-797,60 poin) ke 47.457,22.

Bursa saham utama Eropa tadi malam ditutup melemah, berakhirnya  shutdown  AS memicu  profit taking. F okus investor beralih ke rilis data ekonomi AS. Laporan ketenagakerjaan September AS diperkirakan menjadi data pertama yang dirilis. Data ekonomi terbaru menunjukkan pertumbuhan ekonomi Inggris hampir stagnan pada kuartal III. Produksi industri zona euro pada September tumbuh jauh di bawah perkiraan,
Indeks STOXX 600 melorot 0,61% ke 580,67, meski sempat mencetak rekor intraday pada awal sesi. Kejatuha sektor industri (-1,8%) dan keuangan (-2,3%) menekan indeks. Siemens dan 3i Group rontok 9,4% dan 17,4%. Sektor teknologi turun 0,5%, sedangkan energi menyusut 1,2%. Azimut terjungkal 10,1%, sementara Alk-Abell dan Merck melejit 11,5% dan 4,9%. Renk juga melesat 7,2%
  • DAX Jerman anjlok 1,39% (-339,84 poin) ke 24.041,62.
  • FTSE 100 Inggris terkoreksi 1,05% (-103,74 poin) ke 9.807,68.
  • CAC Prancis melemah 0,11% (-8,75 poin) menjadi 8.232,49.

Nilai Tukar Dolar AS
Kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia di pasar AS, pagi tadi di tutup melemah, setelah pemerintah federal AS kembali beroperasi. Pasar masih menilai dampak panjang  shutdown  dan minimnya data ekonomi resmi. Pemerintah akan merilis laporan ketenagakerjaan Oktober, namun tanpa tingkat pengangguran karena survei rumah tangga tidak dilakukan.
Ketidakpastian arah kebijakanThe Fed menekan sentimen terhadap  greenback . Sejumlah pejabat the Fed menunjukkan kehati-hatian untuk melakukan pelonggaran lebih lanjut. Poundsterling menguat meski data menunjukkan ekonomi Inggris nyaris stagnan pada kuartal ketiga akibat gangguan dari serangan siber pada September. Euro dan yen juga menguat terhadap dolar. Indeks Dolar AS (DXY) turun 0,35% ke 99,14.
Kurs spot dolar

Currency

Value

Change

% Change

Time (ET)

Euro (EUR-USD)

1.1626

0.00

0.05%

6:18 PM

Yen (USD-JPY)

154.60

0.04

0.03%

6:18 PM

Poundsterling (GBP-USD)

1.3143

0.00

0.37%

6:18 PM

Rupiah (USD-IDR)

16,728

11.00

0.07%

2:59 AM

Yuan (USD-CNY)

7.0961

0.01

0.21%

1:59 PM

Sumber : Bloomberg.com, 13/11/2025 (ET)
Komoditas
Harga minyak mentah West Texas Intermediate dan Brent North Sea dini hari tadi ditutup reltaif stabil, setelah anjlok sekitar 4% karena kekhawatiran surplus pasokan global serta sanksi baru AS terhadap Lukoil. Persediaan minyak mentah AS meningkat 6,4 juta barel menjadi 427,6 juta barel pada pekan lalu, jauh di atas proyeksi kenaikan 1,96 juta barel, memperkuat tekanan pada harga.
Badan Informasi Energi AS memproyeksikan produksi minyak AS akan mencetak rekor lebih tinggi tahun ini dibandingkan perkiraan sebelumnya. OPEC dan Badan Energi Internasional merivisi laporan proyeksinya, mengindikasikan potensi surplus pasokan hingga 2026, sementara pemulihan aktivitas pemerintah AS diperkirakan memberi dukungan jangka pendek pada permintaan.
  • Harga Brent berjangka naik 30 sen (0,5%) menjadi USD63,01 per barel.
  • Harga WTI berjangka bertambah 20 sen (0,3%) jadi USD58,69 per barel.

Harga emas di bursa berjangka AS dini hari tadi ditutup menurun tajam akibat aksi jual besar-besaran di pasar setelah pemerintahan AS kembali beroperasi. Ekspektasi pemangkasan suku bunga Desember melemah akibat sinyal stabilnya pasar tenaga kerja dan kehati-hatian pejabat The Fed. Survei sektor swasta mengindikasikan adanya pelemahan pasar tenaga kerja, tetapi tidak cukup kuat untuk memastikan arah kebijakan.
Chairman The Fed Jerome Powell menegaskan, tambahan pemangkasan suku bunga tahun ini belum terjamin antara lain karena keterbatasan data. Sebelumnya, emas spot sempat menyentuh USD4.244,94, level tertinggi sejak 21 Oktober. Harga perak spot juga anjlok 2,3 persen ke level USD52,18 per ounce, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak 17 Oktober. Harga platinum dan paladium terperosok 2,8% dan 3,7%.
  • Harga emas spot merosot 1,1% ke posisi USD4.151,86 per ounce.
  • Harga emas berjangka AS turun 0,5% ke USD4.194,50 per ounce.

(AFP, CNBC , Reuters)
ihsg, ftse, dax, cac, s&p, asx, kospi, nikkei indeks, indeks dxy, harga minyak, brent, wti, harga emas, msci, hang seng, shanghai composite, topix, kosdaq,

berita terbaru
Saturday, Dec 06, 2025 - 16:20 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 MPIX
Saturday, Dec 06, 2025 - 16:09 WIB
Kepemilikan Saham 28 November 2025 BINO
Saturday, Dec 06, 2025 - 16:02 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 BANK
Saturday, Dec 06, 2025 - 13:59 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 IPCM
Saturday, Dec 06, 2025 - 13:52 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 BSML
Saturday, Dec 06, 2025 - 12:59 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 ALII
Saturday, Dec 06, 2025 - 11:19 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 NRCA
Saturday, Dec 06, 2025 - 11:12 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 MCOL