Rukun Raharja Jaga Kepercayaan Investor, Sinyal Saham RAJA Balik Arah
Tuesday, October 28, 2025       08:59 WIB

JAKARTA, investor.id -Saham PT Rukun Raharja Tbk () berfluktuasi kencang hingga menempatkannya pada kelompok saham top losers dengan koreksi sebanyak 550 poin (12,39%) pada penutupan perdagangan efek hari ini, Senin (27/10/2025).
Bahkan, dalam sepekan, saham emiten Happy Hapsoro Suami Puan Maharani ini drop hingga 610 poin (13,78%). Di balik tekanan tersebut, manajemen rupanya sudah mempunyai cara yang diekspektasikan dapat membalikkan arah pergerakan harga saham perseroan.
Cara tersebut mengerucut pada upaya manajemen dalam memperkuat bisnis melalui serangkaian inisiatif baik yang bersifat akuisisi maupun ekspansi. Berdasarkan materi paparan publik yang dipublikasi, perseroan memiliki sembilan rencana proyek yang akan dieksekusi secara bertahap, baik dalam jangka pendek maupun panjang.
Dari sisi akuisisi, akan mengambilalih perusahaan perdagangan yang beroperasi di wilayah Banten. Bukan cuma itu, juga dalam tahap uji tuntas ( due diligence ) untuk mencaplok dua perusahaan pelayaran yang memiliki aset operasional berupa dua unit kapal Liquified Natural Gas Carrier ( LNGC ) dan satu unit Very Large Gas Carrier ( VLGC ).
Berikutnya, tengah dalam tahap negosiasi komersial terkait rencana investasi infrastruktur hilir migas di Indonesia Timur. Yang tidak lepas dari sorotan adalah berrencana masuk ke segmen energi berkelanjutan ( renewable energy ).
Bisnis tersebut merupakan sesuatu yang baru bagi perseroan, alias di luar bisnis inti yang selama ini menjadi motor kinerja perusahaan. Pertimbangan melebarkan sayap ke bisnis energi berkelanjutan karena menganggap industri-industri yang berkaitan dengan energi bersih sudah banyak bermunculan di dunia.
Karena itu, pun akan memperbesar portofolionya di bisnis energi berkelanjutan. Utamanya, berfokus pada pembangkit listrik tenaga surya ( PLTS ) dan pembangkit listrik minihidro dan mikrohidro.
Di luar itu, juga akan mengembangkan produk turunan (derivatif) dari gas, yaitu petrokimia -- tepatnya bisnis hidrogen dan blue ammonia . Termasuk, bersiap mengakuisisi beberapa pembangkit EBT seperti pembangkit listrik tenaga air dan biomassa.
Tidak ketinggalan, perseroan tengah melakukan uji tuntas untuk mengakuisisi fasilitas sistem penyediaan air minum di area Jabodetabek. Tak heran, tahun depan telah menyiapkan tambahan belanja modal ( capital expenditure /capex) di luar yang sudah dialokasikansekitar US$ 50-60 juta untuk pembangunan pipa BBM.
Sumber dana capex  cukup bervarisi mulai dari ekuitas sampai dana pihak ketiga atau eksternal. Perseroan berterus terang bersikap terbuka untuk mengekspelorasi sejumlah skema pembiayaan, mulai dari pinjaman bank, rights issue , sampai penerbitan obligasi dan lain-lain.
Presiden Direktur Djauhar Maulidi menyatakan bahwa manajemen berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik dengan men- deliver semua proyek yang telah direncanakan. Mengingat, hal tersebut merupakan bagian key performance indicator (KPI) manajemen.
"Seperti janji kami untuk bisa memberikan nilai yang stabil, likuiditas yang terjaga, dan juga secara reguler membagikan dividen," ujar Djauhar dalam paparan publik tahunan sekaligus insidentil, Senin (27/10/2025).
Semua itu tidak mungkin dapat terlaksana apabila tidak mencapai target ataupun komitmen-komitmen yang sudah disampaikan kepada para pemegang saham. "Sementara mengenai fluktuasi harga saham di pasar, kami tidak bisa memberikan satu jaminan karena pergerakan ditentukan oleh mekanisme pasar dan kami tidak melakukan intervensi pasar," imbuh dia.
Kendati demikian, menurut VP Finance dan Investor Relations Aldilla Ayudya Putri, secara internal perseroan akan menekankan agar performa operasional perseroan tetap solid. Dengan begitu, pada saat semua target proyek yang dicanangkan tercapai, tentu secara eksternal akan dapat meningkatkan kepercayaan para investor.
"Jadi kalau misalnya (sembilan rencana proyek tadi) sudah tercapai, oleh eksternal pastinya akan memberikan trust kepada para investor, baik institusi maupun ritel, baik investor domestik maupun asing," tegas Aldilla.
Sebagai informasi, sejak awal 2025 sampai 24 Oktober 2025 pergerakan saham telah menunjukkan fluktuasi yang dipengaruhi oleh berbagai sentimen mulai dari investor, dinamika sektor energi, serta persepsi pasar terhadap pertumbuhan bisnis perusahaan.
Saham pernah menyentuh level tertingginya di 4.230 pada 21 dan 22 Januari 2025. Selanjutnya, harga saham perseroan terkoreksi bertahap mengikuti normalisasi pasar. Lalu, memasuki periode awal Oktober 2025, saham kembali menguji level tertingginya di 5.675 pada 10 Oktober 2025.

Sumber : investor.id

berita terbaru
Saturday, Dec 06, 2025 - 16:20 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 MPIX
Saturday, Dec 06, 2025 - 16:09 WIB
Kepemilikan Saham 28 November 2025 BINO
Saturday, Dec 06, 2025 - 16:02 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 BANK
Saturday, Dec 06, 2025 - 13:59 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 IPCM
Saturday, Dec 06, 2025 - 13:52 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 BSML
Saturday, Dec 06, 2025 - 12:59 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 ALII
Saturday, Dec 06, 2025 - 11:19 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 NRCA
Saturday, Dec 06, 2025 - 11:12 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 MCOL