Saham Bagus Murah Lagi, Dilirik Lo Kheng Hong, Dividennya Rp 466 per Saham
Wednesday, October 29, 2025       08:47 WIB

JAKARTA, investor.id -Saham PT Bank Mandiri Tbk () ditutup naik 0,89% ke Rp 4.510 pada perdagangan Selasa (28/10/2025). Investor domestik mengakumulasi saham kemarin.
Tercatat 174,67 saham Bank Mandiri diperdagangkan, frekuensi 23.933 kali, dan nilai transaksi Rp 782,19 miliar. Investor domestik mengakumulasi saham ini. Broker Mandiri Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, Sucor Sekuritas, dan KB Valbury Sekuritas mencatatkan net buy untuk investor domestik di saham masing-masing Rp 51,1 miliar, Rp 42,6 miliar, Rp 29,6 miliar, dan Rp 27,5 miliar.
Saham emiten bank BUMN ini bangkit. Dalam sepekan terakhir saham berkode menguat 3,68%.
Secara valuasi, saham Bank Mandiri lebih murah dibandingkan biasanya. Rasio price to book value (PBV) di angka 1,49 kali. Di bawah -2 PBV standard deviation rata-rata 3 tahun terakhir 1,52 kali.
Sedangkan price earning ratio (PER) 8,17 kali (TTM) yang juga masih di bawah -1 PE standard deviation rata-rata 3 tahun terakhir.
Dalam ulasannya Rabu (29/10/2025), MNC Sekuritas menyatakan saham Bank Mandir () menguat 0,89% ke 4.510 dan disertai dengan munculnya volume pembelian, namun pergerakannya belum mampu menembus MA60.
Menurut broker tersebut, saham berpotensi turun dulu ke kisaran 4.320-4.470 sehingga merekomendasikan buy on weakness di area tersebut. Adapun target harga pertama 4.610, lalu target harga kedua 4.780. Stoploss di bawah 4.250.
Saham masuk dalam portofolio Lo Kheng Hong. Investor kawakan tersebut sempat mengaku memiliki saham . "Saya juga punya saham ," ungkap Lo Kheng Hong kepada Investor.id pada Maret 2025. Namun belum diungkap rinci berapa jumlahnya.
Bank Mandiri sendiri memang rajin menebar dividen. Adapun untuk tahun buku 2024, Bank Mandiri menebar dividen Rp 466,18 per saham yang telah dibayarkan pada 23 April 2025.
Target Harga Selanjutnya
Bank Mandiri ()mencetak laba bersih Rp 13,3 triliun pada kuartal III-2025 atau turun 14% yoy, namun naik 18% qoq. Dengan begitu, laba bersih selama Januari-September 2025 mencapai Rp 37,7 triliun, turun 10% yoy.
"Perolehan laba bersih Bank Mandiri sejalan ( i  n  l  ine ) dengan ekspektasi, karena setara 75% dari estimasi konsensus 2025," tulis Investment Analyst Lead Stockbit Sekuritas, Edi Chandren dalam catatannya, Selasa (28/10/2025).
Bank Mandiri () berencana membeli kembali ( buyback ) saham dengan anggaran maksimal sebesar Rp 1,17 triliun.
Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Ari Rizaldi mengatakan bahwa rencana tersebut sudah direstui dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Maret 2025.
masih mencari waktu yang tepat untuk melaksanakan aksi serok saham tersebut, dengan tetap berpedoman pada prinsip kehati-hatian dan tata kelola perusahaan yang baik. " Buyback ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 12 bulan sejak persetujuan RUPST, yaitu hingga 25 Maret 2026," kata Ari.
Sementara itu, Kiwoom Sekuritas mengungkapkan bahwa saham Bank Mandiri () kini terlalu murah, sedangkan saham Bank Rakyat Indonesia () atau BRI terbilang agak murah.
Kiwoom Sekuritas dalam ulasannya tentang Market Outlook Kuartal IV-2025 menetapkan dan sebagai saham pilihan di sektor keuangan pada kuartal IV-2025.
" memiliki potensi re-rating paling tinggi di antara big banks , dengan dividend yield tembus 10% dan valuasi yang masih tergolong undervalue (terlalu murah)," tulis tim riset Kiwoom Sekuritas.
Kiwoom Sekuritas mematok target harga saham sebesar Rp 6.300 dan sebesar Rp 4.720.

Sumber : investor.id