"Greenback" Melambung...Terkatrol Imbal Hasil Obligasi Amerika
Monday, April 23, 2018       09:00 WIB

Ipotnews - Dolar AS diperdagangkan mendekati level tertinggi dua pekan terhadap sekeranjang mata uang, Senin, didukung kenaikan imbal US Treasury, sementara berkurangnya kekhawatiran atas risiko politik global membebani aset  safe haven , yen.
Indeks Dolar, ukuran  greenback  terhadap sekeranjang enam mata uang utama, berdiri di posisi 90,445 pada sesi awal perdagangan Asia, dalam jangkauan tingkat tertinggi dua pekan, yakni 90,477, yang dicapai Jumat lalu, demikian laporan  Reuters , di Singapura, Senin (23/4).
Kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat membantu mendukung  greenback , dengan  yield  US Treasury bertenor sepuluh tahun menyentuh puncaknya 2,968 persen, posisi tertinggi sejak Januari 2014 di sesi awal perdagangan Asia. Angka itu naik sekitar dua basis poin dari perdagangan Amerika, akhir pekan lalu.
Pergerakan itu muncul setelah imbal hasil US Treasury didorong lebih tinggi pekan lalu, karena pejabat Federal Reserve mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut pada 2018 berdasarkan bukti dari pertumbuhan Amerika yang relatif stabil.
Terhadap yen, dolar AS mencapai level tertinggi dua bulan 107,89 yen, dan terakhir berpindah tangan pada posisi 107,85 yen, naik 0,2 persen dari akhir perdagangan Amerika, Jumat.
Yen cenderung menarik permintaan saat terjadi ketidakpastian ekonomi dan gejolak pasar, dan akan dilepas ketika kepercayaan kembali menghampiri pasar keuangan.
Korea Utara, akhir pekan lalu, mengatakan segera menangguhkan uji coba nuklir dan rudal, melucuti lokasi uji coba nuklirnya dan mengejar pertumbuhan ekonomi dan perdamaian sebagai gantinya. Pyongyang membuat komentar ini menjelang KTT yang direncanakan dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat.
"Momentum dolarAS...mungkin akan membawa jalan setidaknya sampai berita negatif berikutnya keluar," kata Stephen Innes, Kepala Perdagangan Asia-Pasifik Oanda, di Singapura.
Meski para pedagang yang telah  bearish  terhadap dolar AS, tampaknya mencari peluang untuk mengambil posisi  buy , dengan  greenback  terlihat didukung untuk saat ini oleh imbal hasil obligasi Amerika yang lebih tinggi, Innes menambahkan.
Menurut Innes, selain risiko geopolitik, kekhawatiran mengenai ketegangan perdagangan Amerika-China juga tampak memudar.
Menteri Keuangan Amerika, Steven Mnuchin, mengatakan kemungkinan melakukan perjalanan ke China, sebuah langkah yang dapat meredakan ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia itu, karena para pembuat kebijakan internasional mengakui Beijing perlu mengubah praktik perdagangannya.
Kemarin, Kementerian Perdagangan China mengatakan akan menyambut pejabat Amerika untuk membahas masalah perdagangan dan ekonomi.
Dolar AS juga bertahan terhadap euro, dengan mata uang bersama itu tergelincir 0,2 persen menjadi USD1,2266.
Akhir pekan lalu, euro menyentuh level terendah dua minggu di posisi USD1,2250 karena investor memangkas posisi beli dalam euro menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa minggu ini, di mana para pembuat kebijakan sebagian besar diperkirakan memberi sinyal tidak ada perubahan dalam kebijakan. (ef)

Sumber : Admin