"Greenback" Tunjukkan Keperkasaan, Logam Mulia Merosot Lagi
Thursday, June 27, 2019       15:10 WIB

Ipotnws - Harga emas merosot, Kamis, karena dolar bergerak ke level tertinggi satu pekan, sementara investor menunggu perkembangan seputar hubungan perdagangan China-AS akhir pekan ini di Jepang.
Harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi USD1.402,09 per ounce pada pukul 13.54 WIB, setelah menyusut lebih dari satu persen di sesi sebelumnya, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Kamis (27/6). Emas berjangka AS tergelincir 0,6% menjadi USD1.406,30 per ounce.
"Tampaknya ada beberapa keletihan seputar pengumuman tentang masalah perdagangan ... Jika kita tidak melihat kesepakatan apa pun, kita dapat melihat support untuk emas kembali," kata Michael McCarthy, analis CMC Markets.
"Ini terlihat seperti tindakan korektif," katanya, menambahkan bahwa sedikit kenaikan dalam dolar juga menekan harga emas.
Dolar naik ke level tertinggi sejak 21 Juni karena kekhawairan menjelang KTT G20 di Jepang mereda di tengah harapan untuk kemajuan di sana dalam menyelesaikan perang perdagangan China-AS.
Dilaporkan  South China Morning Post , Washington dan Beijing sedang menyusun perjanjian yang akan membantu mencegah putaran tarif berikutnya terhadap impor China senilai USD300 miliar diberlakukan.
Rabu, Presiden Donald Trump mengatakan kesepakatan perdagangan dengan Presiden China Xi Jinping mungkin dilakukan akhir pekan ini, tetapi memperingatkan dia siap untuk mengenakan tarif pada hampir semua impor China jika pembicaraan mengalami kegagalan.
Trump meningkatkan kemungkinan bahwa dia dapat mengenakan bea masuk yang lebih rendah, 10% pada daftar impor China senilai USD300 miliar, alih-alih tarif 25% yang diusulkan.
Dia juga terbebani kebijakan moneter AS, menuduh Chairman Federal reserve Jerome Powell melakukan "pekerjaan yang buruk" dan "berusaha membuktikan betapa sulitnya dia" dengan tidak memangkas suku bunga.
Ini terjadi setelah Powell mengatakan bank sentral "terisolasi dari tekanan politik jangka pendek," mengesampingkan permintaan Trump untuk penurunan suku bunga yang signifikan.
"Meski The Fed telah mengisyaratkan penurunan suku bunga yang akan datang, komentar 50 basis poin terlalu banyak bisa berakhir dengan bank sentral menahan suku bunga jika indikator ekonomi  rebound  dalam jangka pendek," kata Alfonso Esparza, analis OANDA.
Kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, turun 0,22 persen menjadi 797,85 ton pada sesi Rabu.
Di antara logam mulia lainnya, perak turun 0,4% menjadi USD15,18 per ounce dan platinum melemah 0,4% menjadi USD811,13. Palladium menyusut 0,2% menjadi USD1.519,10 per ounce. (ef)

Sumber : Admin