2018, Laba Bersih INDF dan ICBP Tembus Rp4 Triliun
Friday, March 22, 2019       09:23 WIB

Ipotnews - Sepanjang 2018, PT Indofood Sukses Makmur Tbk () membukukan laba bersih sebesar Rp4,17 triliun, bahkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk () sebagai anak usaha perseroan mampu membukukan laba bersih Rp4,58 triliun.
Menurut Direktur Utama dan CEO Indofood, Anthoni Salim, perseroan mampu mencatatkan penjualan neto (konsolidasi) di 2018 mencapai Rp73,39 triliun atau bertumbuh 4,6 persen (yoy),sehingga laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp4,17 triliun.
"Tahun 2018 tetap menjadi tantangan bagi kami, dengan harga komoditas yang kurang mendukung,"Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Indofood tetap menunjukkan ketangguhannya yang tercermin dari pertumbuhan positif," kata Anthoni di Jakarta, Jumat (22/3).
Dia menyebutkan, per 31 Desember 2018, mencatatkan kenaikan labausah sebesar 5,3 persen (yoyy menjadi Rp9,14 triliun, sehingga marjin laba usaha menjadi sebesar 12,5 persen. Dengan laba bersih 2018 sebesar Rp4,17 triliun, makan marjin laba bersih di 2018 sebesr 5,7 persen.
"Ke depannya, kami akan tetap fokus pada keunggulan daya saing dalam meraih berbagai peluang di pasar domestik dan ekspor untuk pertumbuhan yang berkelanjutan," papar Anthoni.
Sementara itu, kata Anthoni, laba bersih di 2018 tercatat sebesar Rp4,58 triliun atau bertumbuh 20,5 persen (yoy) dengan marjin laba bersih yang meningkat 120 basis poin menjadi 11,9 persen. Sedangkan, laba usaha meningkat 23,5 persen menjadi Rp6,45 triliun dan marjin laba usaha menjadi 16,8 persen.
Dia mengatakan, penjualan neto (konsolidasi) yang diraih pada 2018 mencapai Rp38,41 triliun atau bertumbuh 7,9 persen. Laba per saham pada akhir 2018 tercatat Rp392 per lembar atau meningkat 20,2 persen.
"Di tengah permintaan atas produk-produk FMCG (Food Moving Consumer Goods) tidak banyak mengalami perubahan, mampu meriah kinerja yang baik dengan mencatatkan laba per saham yang tinggi," ujar Anthoni.
Memasuki 2019, jelas dia, industri FMCG di Indonesia diharapkan bisa bertumbuh, seiring dengan peningkatan aktivitas perekonomian. "Namun, tingkat persaingan diperkirakan akan tetap ketat," tegas Anthoni.
(Budi)

Sumber : admin