2Q20 Tak Seburuk Ekspektasi? Data Awal Tunjukkan Earnings yang Lebih Baik dari Perkiraan: Ashmore
Sunday, August 02, 2020       12:08 WIB

Ipotnews - Bursa saham Indonesia menutup perdagangan di pekan terakhir Juli ini (Kamis, 30/7), dengan membukukan kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) sebesar 0,75 persen ke 5.149, atau lebih tinggi dari akhir pekan sebelumnya di posisi 5.083. Namun demikian, investor asing masih membukukan  net outflow  dari pasar ekuitas senilai USD132 juta.
Beberapa peristiwa penting yang mempengaruhi pergerakan modal di bursa saham global dan domestik sepanjang pekan di akhir Juli, menurut PT Ashmore Asset Management Indonesia, antara lain;
  •  Update  kasus virus korona: Raksasa farmasi Sanofi dan GSK setuju untuk memasok Inggris hingga 60 juta dosis vaksin potensial COVID-19, yang mereka kembangkan dan tunduk pada "kontrak akhir".
  • Rapat kebijakan Federal Reserve AS memutuskan mempertahankan suku bunga  overnight lending  tetap mendekati nol. Komite Pasar Terbuka Federal juga menyatakan komitmennya untuk mempertahankan pembelian obligasi serta serangkaian program pinjaman dan likuiditas yang terkait dengan respons virus.
  • Senat dari Partai Republik mengajukan proposalpPutaran kedua pengucuran stimulus senilai USD1.200 . Ketentuan pembayarannya diuraikan dalam HEALS Act yang diperkenalkan oleh Pemimpin Mayoritas Senat, Mitch McConnell, Rky. Demokrat menyerukan putaran lain pembayaran USD1.200 dalam HEROES Act yang disahkan oleh DPR pada Mei lalu.
  • Pesanan baru barang tahan lama yang diproduksi AS pada periode Juni lalu naik 7,3% (mom), menyusul kenaikan 15,1% periode Mei yang telah direvisi turun, mengalahkan ekspektasi pasar sebesar 7%.
  • Produk Domestik Bruto (PDB) Jerman mengalami kontraksi 11,70% (yoy) pada kuartal II-2020 (2Q20). PDB Jerman telah menyusut 10,1% (qoq) pada periode April-June, lebih besar dari ekspektasi kontraksi 9%.

Mengacu pada peristiwa tersebut di atas, berikut ini adalah sejumlah pemikiran Ashmore dalam Weekly Commentary, Kamis (30/7);
2Q20: Tidak seburuk yang dieksepekasikan sebelumnya?
Menurut Ashmore, hari Kamis lalu menandai musim pengumuman pendapatan perusahaan-perusahaan publik Indonesia untuk periode 2Q20. Itu mungkin salah satu periode waktu yang paling suram bagi banyak perusahaan, karena dimulai dengan penerapan penguncian terbatas nasional dan pengurangan produktivitas. "Namun, berdasarkan data awal yang masuk hingga Kamis lalu , tim peneliti kami menemukan pendapatan bersih ( earnings ) yang lebih baik dari perkiraan," ungkap Ashmore.
Sektor apa yang membukukan  earnings  lebih rendah dari ekspektasi?
Bahan material dasar, komoditas lunak, dan ritel, terutama yang terkait pakaian, pendapatannya lebih rendah dari yang diekspektasikan. Sektor ritel yang fokus pada perbaikan rumah berkinerja lebih baik dari ekspektasi, dan juga merupakan bagian dari perusahaan yang akan berpeluang mengalami pemulihan dalam 2 kuartal mendatang.
Sektor apa yang mencatat pendapatan lebih tinggi dari ekspektasi?
Meskipun beberapa perusahaan di sektor konsumer melaporkan kinerja di bawah ekepektasi, namun sebagian besar sektor tersebut melaporkan pendapatan melebihi ekspektasi konsensus. Serupa dengan sektor ritel, sektor konsumer juga diperkirakan akan mengalami pemulihan lebih cepat dari yang diperkirakan. Di atas semua itu, bank telah melaporkan hasil di atas ekspektasi, mirip dengan sektor industri.
Di mana yang sebagian besar sesuai dengan ekspektasi?
Sektor utama lainnya yang sejalan dengan ekspetasi adalah di bidang telekomunikasi dan otomotif. Keduanya adalah sektor  blue chip  penting yang mendorong indeks pada kuartal terakhir.
"Perlu diingat, secara agregat kami masih melihat  earnings  yang negatif   pada 2Q20. Ini sejalan dengan ekspektasi PDB mengingat kegiatan ekonomi tampaknya berada di titik terendah selama kuartal tersebut," tulis Ashmore. Namun menurut Ashmore, posisi kita di 2Q20 telah mengarah ke sektor yang kurang terpengaruh secara relatif yaitu: konsumer, kesehatan dan sektor defensif seperti telekomunikasi.
"Selanjutnya kita akan melihat potensi rotasi menuju sektor yang setelah peninjauan 2Q20 mungkin tidak seburuk yang diekspektasikan atau setidaknya hanya sejalan dengan ekspektasi, dan lebih jauh lagi ke arah sektor siklis yang telah terpukul paling parah secara fundamental." (Ashmore)

Sumber : Admin

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:51 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of TBIG
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:45 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of APIC
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ABDA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:38 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of HOKI
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BMSR
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:31 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBSS
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:28 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBLD
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:24 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ASSA