Dalam dunia pasar modal sekarang ini, portofoilo yang terkelola dengan baik sangat penting artinya bagi investor yang sukses. Sebagai investor individual, Anda perlu mengetahui bagimana cara menentukan alokasi aset yang terbaik untuk memenuhi tujuan dan sasaran investasi pribadi Anda. Dengan kata lain, portofolio Anda sebaiknya dapat memenuhi kebutuhan akan modal di masa mendatang dan memberikan ketenangan pikiran. Investor dapat membentuk portofolio yang sesuai dengan tujuan dan strategi investasi dengan mengikuti sebuah pendekatan sistematik. Berikut ini adalah beberapa langkah penting untuk melakukan pendekatan tersebut.
Langkah 1: Menentukan alokasi aset yang tepat
Memastikan situasi dan tujuan investasi individual Anda sebagai tugas pertama dalam membentuk portofolio. Fator penting yang perlu dipertimbangkan adalah umur, berapa waktu yang dibutuhkan untuk menumbuhkan investasi Anda, serta jumlah modal yang akan diinvestasikan dan kebutuhan modal di masa yang akan datang. Seorang lajang lulusan perguruan tinggi yang baru memulai karirnya akan mempunyai strategi investasi yang berbeda dengan seseorang yang sudah menikah, berumur 55 tahun, yang berharap bisa membantu membiayai pendidikan tinggi anaknya dan berencana untuk segera pensiun.
Faktor kedua yang perlu diperhitungkan adalah personalitas dan toleransi risiko Anda. Apakah Anda tergolong orang yang bersedia mengambil risiko keuangan untuk mendapatkan kemungkinan hasil yang lebih besar? Semua orang ingin mendapatkan hasil yang tinggi dari tahun ke tahun, tapi jika Anda tak bisa tidur dengan nyenyak ketika investasi Anda anjlok dalam jangka pendek, kesempatan untuk mendapatkan hasil yang tinggi dari aset seperti itu tidaklah seimbang dengan stres yang akan Anda hadapi.
Anda akan melihat, dengan memperjelas situasi Anda saat ini dan kebutuhan modal di masa depan, juga toleransi risiko Anda, akan menentukan bagaimana mengalokasikan aset Anda dalam berbagai kelompok aset. Kemungkinan hasil yang lebih tinggi diperoleh dengan risiko kehilangan yang lebih besar (prinsip yang dikenal sebagai pertukaran risiko/hasil) - Anda tak akan mengeliminasi risiko sebanyak optimasinya untuk kondisi dan gaya Anda yang unik. Misalnya, anak muda yang tidak mau tergantung pada investasi sebagai sumber pendapatan dapat mengambil risiko lebih besar untuk mencapai hasil yang lebih besar. Sebaliknya seseorang yang sudah mendekati masa pensiun perlu fokus pada perlindungan asetnya dan menghasilkan pendatan dari aset-aset tersebut dengan mempertimbangkan efisiensi pajak.
Investor konservatif versus agresif
Secara umum, semakin besar risiko yang bisa Anda tanggung, semakin agresif portofolio Anda, dengan memilih posisi ekuitas yang lebih besar, dan obligasi serta sekuritas berpendapatan tetap yang lebih sedikit. Sebaliknya semakin kecil risiko yang dianggap sesuai, semakin konservatif portofolio Anda.
Perhatikan dua contoh berikut: yang pertama portofolio investor konservatif dan yang kedua portofolio investor yang lebih agresif.


Langkah 2: Membentuk portofolio yang didesain pada langkah 1
Segera setelah menentukan alokasi aset yang tepat, Anda perlu membagi modal dalam kelompok aset yang tepat. Pada level dasar, hal ini tidak sulit; ekuitas adalah ekuitas, dan obligasi adalah obligasi.
Tapi Anda dapat memecah lebih lanjut berbagai jenis aset yang berbeda namun masih dalam satu kelompok ke dalam sub kelompok, yang juga mempunyai risiko dan potensi hasil yang berbeda. Contohnya,seorang investor mungkin akan membagi porsi ekuitas dalam sektor dan kapitalisasi pasar yang berbeda dan antara saham domestik dan asing. Porsi obligasi kemungkinan akan dialokasikan ke dalam obligasi jangka pendek dan jangka panjang, utang pemerintah versus perusahaan, dan sebagainya.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk memilih aset-aset dan sekuritas untuk memenuhi strategi alokasi aset anda (perlu diingat untuk menganalisa kualitas dan potensial setiap produk investasi yang dibeli - tidak semua obligasi dan sama mempunyai sifat yang sama):
- Memilih Saham - Pilih saham yang memenuhi level risiko yang Anda inginkan dalam porsi ekuitas portofolio Anda - sektor, kapitalisasi pasar dan tipe saham adalah faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan. Anlisa perusahaan dengan menggunakan stock screeners untuk membuat daftar potensi saham untuk dipilih, dan lanjutkan dengan analisa lebih dalam dalam setiap potensi pembelian untuk menentukan peluang dan risiko untuk dilanjutkan. Langkah ini merupakan kerja intensif untuk menambahkan sekuritas ke dalam portofolio, dan menuntut Anda untuk secara teratur memonitor perubahan harga saham dan mengtahui berita terbaru mengenai perusahaan dan industrinya.
- Memilih Obligasi - Ketika memilih obligasi, ada beberapa faktor untuk dipertimbangkan termasuk jatuh tempo kupon, rating dan tipe obligasi, demikian pula lingkungan suku bunga secara umum.
- Reksa dana - Reksa dana tersedia dalam radius kelompok aset yang luas dan memungkinkan Anda memiliki saham dan obligasiyang diriset dan dipilih oleh funds manager . Tentu saja, funds manager akan membebani biaya atas jasa-jasa mereka, yang akan diambil dari hasil yang Anda terima. Reksa dana indeks menghadirkan pilihan lain; mereka cenderung mempunyai fee yang lebih rendah karena mencerminkan sebuah indeks yang mapan dan dikelola secara pasif.
- Exchange-Traded Funds ( E TF ) - Jika Anda lebih suka untuk tidak berinvestasi di reksa dana, ETF bisa menjadi alternatif yang mungkin. Pada dasarnya Anda memikirkan ETF sebagai reksa dana yang ditransaksikan seperti saham. ETF mirip dengan reksa dana yang merpresentasikan sekeranjang besar saham - yang biasanya dikelompokkan berdasarkan sektor, kapitalisasi, negara dan sebagainya - kecuali bahwa mereka tidak dikelola secara aktif, melainkan melacak indeks yang dipilih atau sekeranjang saham. Karena mereka dikelola secara pasif, ETF menawarkan penghematan biaya dibanding reksa dana sekaligus memberikan diversifikasi. ETF juga mencakup sejumlah besar kelompok aset dan dapat menjadi perangkat yang berguna untuk menggenapkan portofolio Anda.
Langkah 3: Menilai kembali bobot portofolio
Segera setelah mempunyai portofolio yang mantap, Anda perlu menganalisa dan menyeimbangkannya secara periodik karena pergerakan pasar dapat menyebabkan perubahan pembobotan awal. Analisa secara periodeik juga untuk menilai alokasi aktual dari portofolio aset, mengkategorikan investasi secara kuantitatif, dan menentukan proporsi nilainya secara keseluruhan.
Faktor-faktor yang mungkin berubah setiap saat adalah situasi keuangan Anda, kebutuhan di masa mendatang dan toleransi risiko. Jika faktor-faktor tersebut berubah, mungkin Anda perlu menyesuaikan portofolio Anda. Atau mungkin Anda kini siap untuk mengambil risiko yang lebih besar dan alokasi aset Anda memerlukan sedikit proporsi untuk dipertahankan pada saham berkapitalisasi kecil yang lebih berisiko.
Pada dasarnya untuk menyeimbangkan kembali, Anda perlu menentukan posisi mana saja yang terlalu banyak dan kurang banyak. Misalnya, katakanlah Anda memiliki 30% ekuitas berkapitalisasi rendah dalam aset Anda saat ini, namun alokasi aset Anda menyarankan bahwa sebaiknya Anda hanya memiliki 15% aset dalam kelompok tersebut. Upaya menyeimbangkan kembali termasuk menentukan seberapa banyak posisi yang diperlukan untuk mengurangi dan mengalokasikannya ke kelompok aset lainnya.
Langkah 4: Menyeimbangkan kembali secara strategis
Segera setelah Anda menentukan sekuritas apa saja yang perlu dikurangi dan berapa banyak, putuskan kelompok sekuritas mana yang jumlah dan ragamnya masih kurang yang ingin dibeli dengan menjual sekuritas yang jumlahnya terlalu banyak. Untuk memilih sekuritas yang tepat, gunakan pendekatan sebagaiman dibahas pada Langkah 2.
Ketika menjual aset untuk menyeimbangkan portofolio Anda, sediakan waktu untuk memperhitungkan implikasi pajak dari penyesuaian portofolio Anda. Mungkin investasi Anda di saham bertumbuh telah meningkat dengan cepat selama tahun lalu, tapi jika Anda ingin menjual semua posisi ekuitas Anda untuk menyeimbangkan portofolio, Anda mungkin akan dikenakan pajak keuntungan modal ( capital gain ) yang sukup signifikan, Pada kasus ini, mungkin akan lebih bermanfaat untuk tidak menambahkan dana ke kelompok aset tersebut di masa yang akan datang, namun tetap melanjutkan menambahkannya di kelompok aset lain. Cara ini akan mengurangi bobot saham bertumbuh dalam portofolio Anda dari waktu ke waktu tanpa terkena pajak.
Pada saat yang sama, selalu pertimbangkan proyeksi sekuritas yang Anda miliki. Jika Anda mencurigai bahwa saham bertumbuh yang sama-sama terlalu banyak akan jatuh, Anda mungkin akan menjualnya kecuali berimplikasi pajak. Opini analis dan laporan riset merupakan perangkat yang berguna yang dapat diterapkan untuk mengurangi implikasi pajak.
Pentingnya diversifikasi
Melalui seluruh proses konstruksi portofolio, sangat penting untuk mempertahankan diversifikasi di atas segalanya. Memang tidak mudah untuk mempunyai berbagai jenis sekuritas dari berbagai kelompok aset; Anda juga harus mendiversifikasi setiap kelompok aset. Pastikan bahwa yang Anda miliki dalam kelompok aset tertentu tersebar dalam berbagai subkelompok dan sektor industri.
Seperti kami sebutkan, investor dapat mencapai diversifikasi yang sangat baik dengan menggunakan reksa dana dan ETF. Saran investasi ini memungkinkan investor individual untuk mencapai skala ekonomi yang dinikmati fund manager besar, yang tak dapat tak mungkin dihasilkan oleh rata-rata investor dengan dana yang terbatas.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, portofolio yang terdiversifikasi dengan baik merupakan taruhan terbaik untuk pertumbuhan investasi dalam jangka panjang dan konsisten. Cara tersebut akan melindungi aset Anda dari risiko penurunan yang tinggi dan perubahan struktural perekonomian dari waktu ke waktu. Dengan memantau diversifikasi portofolio, melakukan penyesuaian jika diperlukan, maka Anda meningkatkan peluang untuk mencapai sukses finansial jangka panjang yang jauh lebih besar.
Sumber: www.investopedia.com
Sumber : INVESTOPEDIA.COM