AS-China Berpeluang Sepakati Perdagangan, Wall Street Cetak Rekor Tertinggi
Tuesday, November 26, 2019       04:42 WIB

Ipotnews - Bursa saham Wall Street melesat ke rekor, Senin, di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa China dan Amerika Serikat akan mencapai kesepakatan perdagangan fase pertama.
Indeks berbasis luas S&P 500 dan Nasdaq Composite Index mencapai rekor penutupan tertinggi sepanjang masa, masing-masing menguat 0,75% (23,35 poin) dan 1,32% (113,60 poin) menjadi 3.133,64 dan 8.632,49, demikian laporan   CNBC   dan  AFP , di New York, Senin (25/11) atau Selasa (26/11) pagi WIB. Kedua indeks juga mencatat rekor  intraday .
Sementara itu, Dow Jones Industrial Average juga membukukan rekor penutupan, melonjak 190,85 poin, atau 0,5% menjadi 28.066,47.
Presiden Donald Trump mencuit tentang rekor tersebut dengan mengatakan: "Enjoy!"
Teknologi adalah sektor dengan kinerja terbaik di S&P 500, melejit 1,4%. Nvidia memimpin sektor ini bergerak ke "utara" dengan kenaikan 4,9%. Penguatan Intel sebesar 2,1% membawa Dow lebih tinggi. Nasdaq terangkat oleh kenaikan 1,8% dalam saham Apple sementara Amazon ditutup melonjak 1,6%.
Penguatan Senin terjadi setelah reli pasar berhenti, pekan lalu, dengan S&P 500 menghentikan kenaikan beruntun enam minggu. Dow jatuh untuk minggu pertama dalam lima pekan, sementara Nasdaq mengakhiri reli tujuh minggu.
Namun, saham tetap perkasa sepanjang tahun ini. S&P 500 melambung 25% pada 2019, dan menuju kenaikan satu tahun terbesar sejak 2013.
Nasdaq, sementara itu, telah reli 30,1% ( year-to-date ), pada kecepatan untuk kinerja tahunan terbaik dalam enam tahun. Dow nelesat 20,3% tahun ini. Itu akan menjadi kenaikan tahunan terbaik bagi Dow sejak 2017.
"Pasar masih memperkirakan kesepakatan fase pertama yang (paling penting) menghilangkan ancaman eskalasi lebih lanjut dalam perang perdagangan," kata Tom Essaye, pendiri The Sevens Report. "Tapi kecuali ada kejutan material yang positif, tahap pertama tidak akan memasukkan penurunan tarif material yang sudah ada (mungkin ada beberapa, tetapi kemungkinan tidak banyak), dan karena itu tidak jelas berapa banyak itu akan membantu  rebound  pertumbuhan global."
China akan menaikkan hukuman untuk pelanggaran hak kekayaan intelektual, menurut pedoman yang diterbitkan oleh pemerintah, Minggu. Pedoman itu menambahkan China akan berpikir tentang menurunkan ambang hukuman bagi pencurian hak kekayaan intelektual.  The Global Times , surat kabar milik pemerintah di China, juga mengatakan kedua belah pihak semakin "dekat" untuk mencapai kesepakatan.
Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional AS, Robert O'Brien, Sabtu, mengatakan kesepakatan perdagangan fase pertama dengan China dapat terjadi sebelum akhir tahun. Namun, dia juga memperingatkan Trump tidak akan mengabaikan aksi unjuk rasa yang sedang berlangsung di Hong Kong.
Pasang surutnya perundingan perdagangan AS-China sangat mempengaruhi pergerakan saham Wall Street selama lebih dari setahun. Catatan dari analis Gorilla Trades, Ken Berman, menilai masalah kekayaan intelektual "salah satu kendala terpenting" dalam perundingan tersebut.
Dalam berita kesepakatan korporasi, saham Tiffany melonjak 6,2 persen setelah setuju untuk diakuisisi oleh raksasa barang mewah LVMH sebesar USD16,2 miliar dalam transaksi yang memperkuat posisi perusahaan Prancis di pasar AS.
TD Ameritrade melambung 7,6 persen setelah mengumumkan akan dibeli oleh saingannya Charles Schwab dalam kesepakatan senilai USD26 miliar. Saham Schwab naik 2,3 persen.
Saham eBay melejit 2,1 persen karena setuju untuk menjual  marketplace  tiketnya, StubHub, kepada rival yang berbasis di Swiss, Viagogo, dengan uang tunai lebih dari USD4 miliar.
Kalender pekan ini mencakup laporan kepercayaan konsumen untuk November dan pesanan barang tahan lama untuk periode Oktober, serta data tentang PDB dan konsumsi. Pasar akan ditutup Kamis untuk liburan Thanksgiving. (ef)

Sumber : Admin