Ada Volatilitas Transaksi, Begini Jawaban Manajemen PART Pada BEI
Friday, June 20, 2025       13:49 WIB

Ipotnews - Manajemen PT Cipta Perdana Lancar Tbk () memastikan bahwa pemegang saham utama perseroan yaitu PT Cipta Investama Lancar (PT CIL) tidak ada rencana penjualan atau pembelian saham sehubungan adanya volatilitas transaksi saham perseroan belakangan ini. Hingga kini porsi saham yang dimiliki tetap di level 55 persen atau sebanyak 1,49 miliar lembar dan belum ada rencana perubahan.
"Jika terdapat perkembangan dan atau rencana lebih lanjut, perseroan akan menyampaikan informasi sesuai dengan ketentuan dan regulasi yang berlaku," kata Direktur Perusahaan, Tjoeng Rino Saputra menjawab pertanyaan Otoritas Bursa berkaitan dengan status volatilitas transaksi saham perseroan, Jumat (20/6).
Hingga saat ini perseroan tidak memiliki informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 31/POJK.04/2015 Tentang Keterbukaan Informasi atau Fakta Material Oleh Emiten atau Perusahaan Publik. Perseroan hanya akan menggelar RUPST yang rencananya akan digelar pada 30 Juni 2025 mendatang.
Adapun agenda yang akan dibahas di dalam RUPST tersebut yaitu persetujuan dan pengesahan Laporan Tahunan tahun buku 2024, penetapan laba rugi tahun buku 2024 (dana cadangan, usulan pembagian dividen).
Kemudian penetapan besarnya gaji dan tunjangan lainnya anggota direksi dan dewan komisaris, penunjukan Akuntan Publik/ Kantor Akuntan Publik (AP/KAP), serta pertanggungjawaban realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum.
Perseroan juga tidak memiliki Informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor I-E: Kewajiban Penyampaian Informasi ketentuan butir point Ill.2.1. dan [V.2.1. Lampiran Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Kep-00066/BEI/09 2022.
"Sampai dengan saat ini, tidak terdapat informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi harga efek serta kelangsungan hidup perseroan yang belum diungkapkan, selain yang sudah disampaikan kepada publik," ujarnya.
Mengacu data perdagangan di Bursa, saham dalam sepekan terakhir turun 17,89 persen ke level Rp112 per lembar. Market kapital mencapai Rp304,7 miliar dengan frekuensi transaksi 338 kali.
(Marjudin)

Sumber : admin