Alasan BEI Masih Suspensi Saham Garuda Indonesia
Thursday, July 29, 2021       16:45 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa Efek Indonesia (BEI) masih menyetop sementara perdagangan (suspensi) saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (). Hal ini dilakukan untuk melindungi investor atas masalah yang sedang dihadapi manajemen Garuda Indonesia.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan Garuda Indonesia melaporkan bahwa manajemen menunda pembayaran jumlah pembagian berkala sukuk global yang telah jatuh tempo.
"Bursa berpendapat hal tersebut mengindikasikan ada permasalahan pada kelangsungan usaha perusahaan (going concern issue)," ucap Nyoman kepada media, Rabu (28/7).
Untuk itu, BEI menghentikan sementara perdagangan saham Garuda Indonesia sejak 18 Juni 2021 lalu. Selain untuk melindungi investor, BEI juga memberikan waktu kepada manajemen Garuda Indonesia untuk memperbaiki masalah yang ada.
"Penghentian sementara perdagangan efek Garuda Indonesia bukan merupakan sanksi, melainkan sebuah tindakan perlindungan investor dan memberikan kesempatan pada manajemen untuk memperbaiki issue going concern dimaksud," papar Nyoman.
Ia mengatakan BEI akan mempertimbangkan pencabutan penghentian sementara perdagangan (disuspensi) saham Garuda Indonesia jika kondisi kelangsungan usaha sudah membaik. Salah satunya dilihat dari pembayaran utang dan kewajiban yang telah jatuh tempo dan keberhasilan restrukturisasi atas kewajiban Garuda Indonesia.
"BEI meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perusahaan," jelas Nyoman.
Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan penundaan pembayaran kupon global sukuk dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi perseroan yang sekarang ini terdampak hebat oleh pandemi covid-19.
Pengumuman tersebut sudah disampaikan perseroan melalui Singapore Exchange Announcement serta Sistem Pelaporan Elektronik BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Keputusan Garuda Indonesia untuk melakukan penundaan pembayaran kupon global sukuk ini merupakan langkah berat yang tidak terhindarkan dan harus ditempuh perseroan di tengah fokus perbaikan kinerja usaha serta tantangan industri penerbangan imbas pandemi yang saat ini masih terus berlangsung," kata Irfan dalam keterangan resmi.
Garuda Indonesia juga telah menunjuk Guggenheim Securities, LLC sebagai financial advisor untuk mendukung langkah pemulihan kinerja usaha perseroan.

Sumber : CNNINDONESIA.COM