Alokasikan US$ 160 Juta, TBS Energi Utama akan Selesaikan Dua Proyek Pembangkit Listrik
Saturday, September 19, 2020       14:12 WIB

JAKARTA, investor.id -PT TBS Energi Utama Tbk () menargetkan bisa menyerap belanja modal (capital expenditure) sebesar US$ 150-160 juta pada 2020. Belanja modal ini akan digunakan untuk menyelesaikan pembangunan pembangkit listrik Sulbagut-1 dan Sulut-3.
Manajemen mengungkapkan, belanja modal ini meningkat dibandingkan serapan pada 2019 yang mencapai US$ 134,3 juta.
"Mayoritas belanja modal dialokasikan untuk pembangunan pembangkit listrik Sulbagut-1 dan Sulut-3, terutama untuk akuisisi lahan dan pembangunan infrastruktur," terang manajemen dalam keterangan tertulis pada Jumat, (18/9).
Adapun proyek pembangkit listrik Sulbagut-1 dan Sulut-3 adalah bagian dari dukungan perseroan untuk meningkatkan ketersediaan energi dalam negeri. Proyek Sulbagut-1 berkapasitas 2x50 MW dan berlokasi di Gorontalo Utara. Proyek ini dijalankan oleh PT Gorontalo Listrik Perdana yang merupakan perusahaan patungan antara perseroan dengan Shanghai Electric power Construction. Nilai proyek ini diperkirakan sekitar US$ 224 juta,
Setelah mencapai kesepakatan finansial pada Juli 2017, proyek Sulbagut-1 saat ini berada dalam fase konstruksi. Hingga semester I-2020, perseroan sudah menyelesaikan pembangunan boiler, turbin dan generator, pemasangan cerobong asap beton. Saat in, perseroan sedang mengerjakan instalasi boiler dan uji hidro untuk boiler.
"Saat ini, perseroan sedang mengerjakan alat bantu untuk instalasi boiler, turbin dan generator serta fasilitas bantu lainnya," ungkap manajemen.
Di luar dua proyek pembangkit listrik tersebut, perseroan memiliki pembangkit listrik yang dijalankan oleh PT Batu Hitam Perkasa. Perusahaan ini diakuisisi pada tahun 2018 dan memiliki 5% saham di PT Paiton Energy.
Adapun Paiton Energy memiliki tiga uni pembangkit listrik dengan kapasitas 2.045 mw di Probolinggo, Jawa Timur.
Manajemen menjelaskan, selain mengerjakan proyek Sulbagut-1 dan Sulut-3, perseroan juga terus mencari peluang untuk proyek pembangkit listrik dan tambang lainnya. Untuk proyek pembangkit listrik, perseroan akan fokus pada proyek energi terbarukan, seperti hidro, angin dan tenaga surya.
Selain proyek pembangkit listrik, perseroan menjalankan usaha di bidang pertambangan batu bara. Tahun ini, perseroan menargetkan produksi batubara sebesar 4-4,5 juta ton, hampir sama dengan raihan produksi pada 2019 di angka 4,5 juta ton.
Perseroan memiliki sembilan tambang yang dikelola oleh PT Adimitra Baratama Nusantara, PT Trisensa Mineral Utama dan PT Indomining. Pada kuartal II-2020, perseroan bisa memproduksi 0,93 juta ton batubara dengan Adimitra Baratama Nusantara sebagai kontributor utama.
Dilihat dari penjualan, perseroan menjual batubara ke Tiongkok, India, Malaysia dan Bangladesh atau mencapai 72,4% dari total penjualan. Pada semester II-2020 ini, perseroan akan melakukan diversifikasi penjualan dan memperluas jangkauan customer.
Sumber : Investor Daily