Aluminium Melonjak Lebih dari 1% Didorong Kekhawatiran Pasokan China
Tuesday, May 04, 2021       14:45 WIB

Ipotnews - Harga aluminium London menguat, Selasa, karena kekhawatiran bahwa komitmen untuk mengurangi polusi oleh produsen utama China dapat membatasi pasokan logam yang padat energi tersebut.
Harga aluminium untuk kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange melonjak 1,5% menjadi USD2.433,50 per ton pada pukul 13.47 WIB, demikian laporan  Reuters,  di Hanoi, Selasa (4/5).
Logam dasar lainnya di kompleks LME, tembaga naik 0,8% menjadi USD9.900 per ton, seng meningkat 0,5% menjadi USD2.941 per ton, sementara nikel bertambah 0,7% menjadi USD17.795 per ton.
"Kami memperkirakan aluminium akan tetap didukung dalam jangka pendek di tengah kekhawatiran kebijakan perubahan iklim di China akan membatasi output," kata analis ANZ dalam sebuah catatan.
Premi tunai aluminium atas kontrak tiga bulan di LME meningkat menjadi USD10,50 per ton, terbesar sejak Desember 2019.
Premi aluminium Amerika Serikat melesat ke level tertinggi sejak Oktober 2013 di USD573,202 per ton, sementara premi Eropa untuk logam tersebut mencapai rekor tertinggi USD195 per ton.
Pasar tembaga global akan mengalami surplus 79.000 ton tahun ini dan 109.000 ton pada 2022, menurut International Copper Study Group, Senin.
Produsen tembaga terbesar, Cile, melaporkan produksi logam merah itu menyusut selama 10 bulan berturut-turut pada Maret, data resmi menunjukkan, menandai penurunan produksi moderat namun terus-menerus yang dimulai tak lama setelah pandemi Covid-19 menghantam negara tersebut.
PT Aneka Tambang Tbk (), Senin, mengatakan produksi bijih nikelnya melonjak lebih dari empat kali lipat dalam tiga bulan pertama 2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Shanghai Futures Exchange ditutup untuk hari libur nasional selama tiga hari hingga Rabu (5/5). (ef)

Sumber : Admin