Amankan Return, Investor Global Pilih Obligasi Emerging Market Berdurasi Panjang
Thursday, February 20, 2020       17:01 WIB

Ipotnews - Strategi menggunakan obligasi  emerging market  untuk mengamankan hasil investasi ( return ) pada tahun lalu kembali mendapatkan momentum, seiring merebaknya kekhawatiran virus korona baru.
Investor meningkatkan durasi - yang mengukur sensitivitas obligasi terhadap perubahan suku bunga - obligasi  emerging market  (EM), yang telah menghasilkan  return  melebihi 5% sejak awal 2020, setelah melesat 26% pada tahun lalu. Mereka mengekspektasi bahwa wabah virus korona akan memperlambat pertumbuhan global dan mendorong bank sentral untuk melonggarkan kebijakan.
Lombard Odier, Pictet Asset Management dan Emso Asset Management mengatakan bahwa mereka telah merevisi portofolionya untuk berinvestasi dalam surat utang EM dengan mendongkrak durasi. "Situasi seperti virus korona pada dasarnya akan berdampak pada pertumbuhan global yang sudah cukup rapuh," kata Dhiraj Bajaj, manajer investasi di Lombard Odier, Singapura.
"Kami sudah meningkatkan durasi tahun lalu karena kami merasa pertumbuhan global akan melambat. Kami meningkatkannya lagi pada bulan Januari, mengingat situasi akibat dampak virus, dan untuk melindungi portofolio kami," imbuhnya seperti dikutip Bloomberg, Kamis (20/2).
Indeks Bloomberg Barclays yang mencakup surat utang negara, badan usaha milik negara ( quasi-sovereigns ), dan utang perusahaan menunjukkan obligasi EM dalam mata uang dolar AS yang jatuh tempo dalam 10 tahun atau lebih, telah memberikan  return  5,3% tahun ini. Indeks menguat sejak Desember 2018 hingga Agustus tahun lalu karena perselisihan perdagangan AS-China yang memicu kekhawatiran pertumbuhan global akan melambat.
Kenaikan tersebut sempat menyusut sejenak, ketika AS-China mencapai kesepakatan fase satu. Namun merebaknya kasus virus korona kembali mendorong kenaikan.
Belum lama ini, Bajaj dari Lombart banyak membeli surat utang emiten BUMN di Thailand, Indonesia dan India dengan jangka waktu 30 hingga 40 tahun. Produk reksadana utamanya, Lombard Odier Asia Value Bond senilai USD2,8 miliar, memiliki durasi 5,9 tahun, lebih tinggi dari 4,5 tahun sebagai tolok ukur kinerja. Menurut data Bloomberg, reksadana tersebut telah mengungguli 98% pesaingnya selama setahun terakhir.
Bank-bank sentral Thailand dan Filipina telah memangkas suku bunga pada bulan ini, karena wabah virus korona telah memukul kepercayaan industri pariwisata, perjalanan, dan bisnis Asia. Sementara itu bank sentral di Malaysia dan Singapura juga mengisyaratkan pelonggaran kebijakan setelah wabah itu.
Peningkatan durasi obligasi EM, juga dilakukan Pictet Asset Management, sebagian karena pandangan bahwa virus korona akan mendorong bank sentral untuk menjadi lebih akomodatif.
"Kami menyukai obligasi 30-tahun, obligasi 40-tahun dan bahkan dalam beberapa kasus tertentu, obligasi 100-tahun," kata Guido Chamorro, wakil kepala surat utang EM, di Pictet AM, London.
Chamorro mengatakan timnya telah lebih banyak mengambil posisi durasi sejak tahun lalu, karena perubahan sikap The Fed yang menjadi lebih  dovish , dan berfokus pada negara-negara layak investasi seperti Peru, Panama, Meksiko, Rumania dan Qatar.
Sedangkan Jens Nystedt, manajer investasi Emso Asset, New York, memberi nilai lebih kepada obligasi negara dengan  rating  BB dan BBB berjangka 20 hingga 30 tahun, seperti Indonesia, Paraguay dan Peru. "Obligasi EM yang jatuh tempo lebih lama menawarkan nilai terbaik, bahkan sebelum kekhawatiran tentang virus korona muncul, karena  spread -nya menarik," ujarnya.
Perdagangan semacam itu, menurut Bajaj dari Lombard, kemungkinan akan tetap bermanfaat bahkan jika wabah korona virus memudar, mengingat prospek pertumbuhan global yang suram. Menurutnya, tidak ada alasan bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga, dan dua ekonomi EM Asia terbesar - Cina dan India - keduanya melambat.
"Bahkan jika virusnya hilang, dan kami tentu berharap hal itu akan terjadi, kondisi itu tidak akan mengubah gambaran global bagi para investor berpendapatan tetap," kata Bajaj. (Bloomberg)

Sumber : Admin