Amerika dan China Memanas Lagi, Emas Bersinar Terang
Friday, July 12, 2019       15:27 WIB

Ipotnews - Harga emas menguat, Jumat, dan berada di jalur untuk membukukan kenaikan mingguan, berkonsolidasi di atas USD1.400 karena ketegangan perdagangan China-AS di tengah kekhawatiran pertumbuhan global dan prospek penurunan suku bunga oleh The Fed memicu permintaan aset  safe-haven .
Harga emas di pasar spot naik 0,6 persen menjadi USD1.411,67 per ounce pada pukul 14.28 WIB, demikian laporan  Reuters , di Bengaluru, Jumat (12/7). Emas menguat hampir 0,9 persen sepanjang pekan ini.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat meningkat sekitar 0,3 persen menjadi USD1.411,30 per ounce.
"Kami mendapati dolar AS yang sedikit lebih lemah, ketegangan di Timur Tengah dan sekali lagi, perselisihan perdagangan yang berkepanjangan antara AS dan China, yang semuanya mendukung," kata Michael McCarthy, Kepala Strategi Pasar CMC Markets.
Chairman Federal Reserve Jerome Powell, Kamis, mengindikasikan kemungkinan penurunan suku bunga pada pertemuan The Fed berikutnya karena bisnis memperlambat investasi di tengah sengketa perdagangan dan perlambatan pertumbuhan global.
Di sisi lain, Presiden Donald Trump mengatakan China tidak memenuhi janjinya untuk membeli produk pertanian dari petani Amerika.
Sengketa perdagangan meluas ke pasar global dan memperburuk kondisi ekonomi, dengan data makro yang lemah dari Singapura menjadi indikator terbaru dari tren tersebut.
Saat ini, investor akan mencermati data perdagangan dan kredit dari China, Jumat, untuk konfirmasi tentang pelemahan dari perselisihan tersebut, dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu diperkirakan melambat ke laju terlemahnya dalam setidaknya 27 tahun.
Menambah ketidakpastian global, dugaan upaya Iran untuk memblokir kapal tanker milik Inggris meningkatkan ketegangan di Timur Tengah setelah serangan terhadap tanker dan jatuhnya pesawat AS yang dilakukan oleh Teheran pada Juni.
Emas dianggap sebagai investasi yang aman ( safe-haven ) selama ketidakpastian politik dan keuangan.
Juga, dolar yang sedikit lebih lemah mendongkrak emas, membuat logam itu lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain. Dolar menuju penurunan mingguan setelah melonjak lebih dari satu persen, pekan lalu.
Namun, dolar mendapatkan kembali kekuatannya, setelah data yang dirilis Kamis mengindikasikan kenaikan inflasi di AS, bersama laporan ketenagakerjaan mingguan yang solid, mengurangi ekspektasi pemotongan suku bunga lebih agresif oleh The Fed pada pertemuan 30-31 Juli.
"Data inflasi yang lebih kuat berdampak pada ekspektasi penurunan suku bunga, tetapi itu tidak mengubah arah," kata McCarthy.
Suku bunga yang lebih rendah akan mendukung emas karena itu mengurangi  opportunity cost  memegang  bullion  yang tidak memberikan imbal hasil.
Di sisi teknikal, emas spot bias menembus support di level USD1.404 per ounce dan menelusuri kembali support berikutnya di posisi USD1.387, menurut analis teknikal  Reuters , Wang Tao.
Di antara logam mulia lainnya, perak naik 0,3 persen menjadi USD15,16 per ounce dan platinum bertambah 0,7 persen menjadi USD826 per ounce.
Palladium turun 0,2 persen menjadi USD1.557,50 per ounce, menjauh dari level tertinggi 16 pekan yang disentuh pada sesi sebelumnya. (ef)

Sumber : Admin